Berita

MSG Akan Desak Intervensi PBB Untuk Kasus Papua



                                                                     Foto : Infopapua..org

Pertemuan antara Ketua MSG, Manasye Sogavare dengan perwakilan ULMWP, Andy Ayamiseba dan Jack Rumbiak MSG Office
Jayapura, Kaonak.com – Ketua Melanesia Spearhead Group (MSG), Manasye Sogavare, mengatakan badan regional akan mendorong intervensi mendesak dari PBB untuk Papua Barat.
Sogavare, yang merupakan Perdana Menteri Kepulauan Solomon, juga telah menyatakan dukungan negaranya untuk Gerakan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) menjadi anggota penuh dari MSG.
Sogavare baru saja berkunjung ke Port Vila, Vanuatu dan bertemu dengan rekannya Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai yang mendesak status anggota penuh diberikan pada ULMWP pada pertemuan para pemimpin MSG mendatang di Papua New Guinea.
Ia juga bertemu dengan perwakilan dari ULMWP di Port Vila, diantaranya Edison Waromi, John Rumbiak dan Yosepha Alomang.
“Karena Papua Barat diberikan status pengamat di MSG tahun lalu, situasi di wilayah Papua Indonesia telah menjadi lebih tegang, dan mengancam eksistensi orang asli Papua,” kata Sogavare, dikutip Radio New Zealand, Jumat (13/6/2016).
Melalui riles pers, Kantor Perdana Mentor Kepulauan Solomon menyampaikan bahwa Sogavare telah menyampaikan dukungannya pada sikap Vanuatu yang mendukung gerakan ULMWP.
“Saya mendukung sepenuhnya. Saya berharap bahwa rekan-rekan lainnya akan memberikan dukungan mereka pada agenda penting ini, ” kata Sogavare.
Dukungan ini menguat setelah organisasi hak asasi manusia terkemuka di Indonesia mengatakan, sejak pemerintah baru berkuasa pada akhir tahun 2014, pelanggaran Hak Asahi Manusia di Papua tak kunjung membaik, malah semakin parah.
Andy Ayamiseba, pemimpin Gerakan Papua Merdeka di Vanuatu membenarkan pertemuan perwakilan ULMWP dengan Sogavare.
“Komitmen mereka (MSG) sudah jelas. Masalah Papua kini sudah bukan lagi masalah bangsa-bangsa Melanesia saja, tapi Pasifik dan Afrika. Masala Papua pasti akan sampai ke PBB dan International Court of Justice. Indonesia tak bisa mencegahnya lagi. Indonesia harusnya bisa menerimanya secara bijaksana dan bermartabat,”

Editor : Nies Tabuni
Sumber : Tabloidjubi.com

About tikomemedia.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.