Masa Mau Menyampaikan Pendapat ke DPR Provinsi Papua Sampai Masyarakat di Halang Polisi sampai sampai DPRP bisa ketemu masyarakat di Pingir jalan Itu Aneh Tapi Nyata
Jayapura Kaonak.com . Demo damai hari ini bedah lebih bedah seharunya DPR tungguh Masyarakat datang Ke kantor DPRP Papua namun akibat Polisi Republik Indonesia Makan habis gigit Demokrasi, maka Masyarakat Di hadang Polisi dan Ribuan Orang masyarakat Papua di tanggkap, Namun UUD 1945 Tidak Terjamin sekali bagi Rakyat Papua Padahal dalam UUD Sudah terjamin Berhak Mengungkapkan Pendapat sampai sampai DPRP Bisa ketemu masyarakat Di Pingir Jalan Waena Perumnas Tiga. Tutur Jubir juru bicara Komite Nasional Papua Barat (KNPB)
Bazoka Logo, —sebuah
kelompok masyarakat yang berkampanye untuk kemerdekaan Papua dan Papua
Barat—mengatakan penangkapan terjadi di beberapa kota di Papua.
"Mulai tanggal 28 Mei sampai tadi malam sudah ada 101 orang," katanya di Jayapura, Selasa (31/05).
Menurutnya, sebanyak 50 orang ditangkap di Wamena dan 51 orang
di Jayapura. Mereka ditangkap saat menyebarkan selebaran yang berisi
seruan untuk melakukan aksi damai pada Selasa (31/05).
Aksi itu
sendiri tetap berlangsung di depan gerbang Kampus Utama Universitas
Cenderawasih di Perumnas 3 Waena. Wartawan di Jayapura, Yuliana Lantipo,
melaporkan beberapa pengunjuk rasa mengusung poster berisi seruan agar
rakyat Papua diberikan hak menentukan nasib sendiri.
Ada pula demonstran yang mengecat tubuh sesuai warna bendera Bintang Kejora.
'Tidak akan akomodir'
Kapolres Abepura, AKBP Jeremias Rontini, tidak mengomentari soal penangkapan terhadap aktivis KNPB.
Dia menegaskan tidak akan mengizinkan massa untuk melakukan pawai ke kantor DPRD Papua di Jayapura.
“Aspirasi
yang mereka bawa adalah Papua merdeka, kan sudah berbeda. Sehingga
mengapa kita sampaikan kepada mereka, sampai kapan pun kita tidak akan
mengakomodir aspirasi mereka untuk melakukan aksi-aksi sesuai dengan
Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang kemerdekaan menyampaikan
pendapat di muka umum,” kata Jeremias.
Para pengunjuk rasa
menyuarakan dukungan keanggotaan Persatuan Gerakan Pembebasan Papua
Barat atau United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) dalam
Melanesian Spearhead Group (MSG).
MSG adalah sebuah blok regional
yang meliputi Fiji, Vanuatu, Papua Nugini, dan Kepulauan Solomon. ULMWP
mengajukan diri menjadi anggota penuh, dengan harapan gerakan mereka
akan mendapat pengakuan lebih tinggi.
Dukungan negara-negara Pasifik
Demonstrasi
di Jayapura ini berjarak empat pekan setelah beberapa negara Pasifik
yang tergabung dalam Melanesian Spearhead Group (MSG) mengadakan
pertemuan di London. Pada pertemuan itu, mereka menyokong proses
penentuan nasib rakyat Papua yang melibatkan pemungutan suara yang
diawasi secara internasional.
Pemerintah Indonesia sendiri menegaskan tidak menerima gagasan penentuan nasib sendiri di Papua.
Beberapa
waktu lalu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan kepada BBC
Indonesia bahwa kampanye yang diadakan di luar negeri untuk memisahkan
Papua dari Indonesia bukan langkah berarti.
"Kadang-kadang apa yang mereka lakukan misalnya seperti sesuatu yang sangat besar, Pengaruh ke Dunia Internasional
0 Comments:
Posting Komentar