Wawancara Benny Wenda,BBC Indonesia dan Menlu Retno Marsudi
===================================================
kaonak...com Benny Wenda menuturkan ia menggalang dana dari masyarakat Inggris untuk mendanai kampanyenya.
Pemerintah Indonesia di bawah nakhoda Presiden Joko Widodo menyatakan
tekad untuk memperbaiki kondisi di Provinsi Papua dan Papua Barat,
antara lain dengan membangun tol laut agar harga-harga di provinsi
paling timur tersebut setara dengan daerah-daerah lain.
BBC
Indonesia melakukan wawancara khusus dengan pendiri organisasi Free West Papua, Benny Wenda, di Oxford, kota di Inggris yang menjadi
tempat tinggalnya setelah kabur dari penjara di Papua pada 2002,
mengenai tekad Presiden Jokowi dan otonomi khusus di Papua.
Berikut petikan wawancara dengan Benny Wenda.
BBC: Boleh dijelaskan apa yang sudah dicapai setelah membuka kantor di Oxford?
===================================================
Benny Wenda: Setelah saya buka kantor pertama yang saya lakukan adalah
world tour (tur dunia). Kantor ini dibuka untuk mendidik dunia untuk
mengerti dan di sini menampung suara rakyat Papua. Setelah itu kita
menyampaikan kepada dunia. Dan saya juga melakukan world tour dari US
(AS) setelah itu ke Australia, New Zaeland (Selandia Baru), Papua
Nugini, Pasifik. Itu pertama kali world tour setelah dibebaskan dari
(daftar) Interpol.
BBC: Apa yang perlu dilakukan, pembelajaran yang
disebut Pak Benny tadi kepada dunia? Bukankah dunia mengakui bahwa Papua
adalah bagian integral wilayah Indonesia?
====================================================
Benny Wenda: Ya itu saya pikir itu klaim Indonesia bahwa Papua bagian
dari Indonesia, tetapi kami rakyat Papua dan bangsa Papua tidak mengakui
klaim Indonesia karena menurut hukum internasional tidak terjadi
seperti one man one vote (satu orang satu suara). Karena setelah New
York Agreement (Perjanjian New York) 17 Agustus 1962 itu tidak terjadi
sesuai dengan kesepakatan antara Indonesia, Belanda dan PBB.
BBC: Apa yang diharapkan dari negara-negara lain, mungkin selain negara-negara Pasifik yang disebutkan, seperti Vanuatu?
====================================================
Benny Wenda: Sekarang ini dunia mulai. Kenapa harus kita berjuang
karena dunia sekarang mengerti kenapa rakyat ingin berjuang, akar
masalahnya apa. Jadi kembali ke Pepera. Indonesia, Belanda itu bilang
Act of Free Choice (Pepera) tapi kami bilang Act of No Choice sehingga
bangsa-bangsa ini dibodohi juga.
BBC: Kalau kita melihat ke belakang
dan melihat apa yang terjadi di Aceh dengan otonomi khusus, mungkinkah
status serupa seperti di Aceh diberlakukan di Papua?
====================================================
Benny Wenda: Saya pikir tidak mungkin karena Aceh dimulai Indonesia di
Aceh, tapi di Papua itu ceritanya berbeda. Dan Indonesia bilang otonomi
khusus, tapi otonomi khusus waktu menjadi part of integral Indonesia
(Papua menjadi bagian integral Indonesia) 1969 itu Indonesia sudah
guarantee (menjamin) otonomi khusus. Jadi kenapa setelah sampai 30 tahun
tidak lakukan? Sekarang orang Papua mulai mengerti, baru menuntut
merdeka lagi, kasih second bill (RUU kedua) otonomi untuk Papua. Jadi
otonomi khusus ini tidak ada arti bagi bangsa Papua, mungkin bagi
saudara-saudara lain dari migrant (pendatang) itu benefiting
(menguntungkan) tetapi untuk orang Papua tidak benefiting. Tujuan kami
kenapa harus kami berjuang karena harus lepas diri dari bangsa Indonesia
dari pemerintah Indonesia.
BBC: Bukankah dengan otonomi khusus,
dengan status khusus ini dan dengan dana yang lebih besar masyarakat
Papua bisa memanfaatkan kesempatan itu?
====================================================
Benny Wenda: Saya pikir otonomi khusus tidak bisa membangun di atas
tulang belulang. Otonomi khusus tidak pernah mengubah rakyat Papua dan
tidak pernah memberikan dampak yang baik karena keterlibatan Indonesia
punya militer langsung, sehingga itu tidak akan pernah terjadi.
BBC:
Presiden baru Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa dia akan
memberikan perhatian khusus kepada Papua dan beliau berencana untuk
melakukan kunjungan lagi ke Papua setelah waktu kampanye juga melakukan
kampanye di sana. Pak Benny Wenda ada harapan terhadap presiden baru
Indonesia untuk mengatasi masalah Papua?
===================================================
Benny Wenda: Saya melihat dari presiden ke presiden tidak pernah
membawa perubahan. Saya hanya mungkin bisa mengatakan presiden yang dulu
seperti Gus Dur, itu mungkin orang moderat. Tapi yang lain saya tidak
percaya. Mungkin Habibie karena Habibie bisa memberikan kelonggaran
sedikit untuk rakyat Timor Leste. Tapi sekarang Presiden Joko Widodo,
saya pikir itu janji belaka. Karena apa, mengangkat menteri transmigrasi
dan pembangunan pedesaan, dia juga mau kirim migrant (transmigran) ke
Papua. Jadi itu janji-janji omong kosong. Saya sendiri tidak percaya,
mungkin rakyat Papua, tapi saya tidak percaya.
Pendekatan kesejahteraan, kata Retno Marsudi, akan lebih ditonjolkan di Papua.
Pemerintah Indonesia menyatakan Papua merupakan bagian sah dari wilayah
Indonesia, dan sejak 2002 telah menerapkan kebijakan otonomi khusus
untuk meredam suara-suara sebagian warga yang menuntut agar Papua
memisahkan diri dari Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi
menegaskan pemerintah tidak khawatir dengan kampanye-kampanye untuk
memisahkan Papua dari Indonesia.
Menlu Retno Marsudi: Apa yang
dilakukan mereka adalah apa yang biasa mereka lakukan. Kadang-kadang apa
yang mereka lakukan misalnya seperti sesuatu yang sangat besar, tapi
sebenarnya tidak. Saya berada di KBRI Den Haag sebelumnya, jadi saya
bisa memantau dekat. Gerakan-gerakan yang mereka lakukan sebenarnya
tidak sebesar apa yang mereka gambarkan. Sementara itu apa yang
dilakukan pemerintah Indonesia lebih terfokus pada pembangunan di Papua.
Papua adalah bagian dari Indonesia. Orang Papua adalah bagian dari bangsa Indonesia.
Dan saya kira komitmen pemerintah sekarang di bawah Presiden Jokowi
lebih jelas bahwa kita membangun Papua secara lebih baik sehingga saya
tidak khawatir dengan gerakan-gerakan yang mereka lakukan. Dan selama
kampanye Presiden Jokowi juga masuk ke Papua, berbicara langsung dengan
rakyat di Papua dan dari situ tampak sekali bahwa keinginan-keinginan
seperti yang digambarkan oleh mereka yang berada di luar negeri sama
sekali tidak ada.
BBC: Selain aspek pembangunan yang disebutkan ibu menteri tadi, bagaimana dengan solusi politik?
Mereka mempertentangkan Pepera ini bukan sesuatu yang sah?
Menlu Retno Marsudi: Tidak. Itu kan isu mereka. Bagi kami, kami
membangun Papua sebagaimana kami membangun bagian Indonesia lainnya.
Jadi prosperity approach (pendekatan kesejahteraan) itulah yang akan
kami tonjolkan.
BBC: Ini kerangkanya otonomi khusus plus atau ada gebrakan baru di bawah Presiden Joko Widodo untuk menangani masalah Papua?
===================================================
Menlu Retno Marsudi: Otonomi khusus kan sudah berjalan cukup lama, dan
konsep presiden misalnya, dengan pembangunan tol laut. Ini adalah juga
salah satu konsep yang digagas presiden untuk lebih mendekatkan Papua
dengan bagian-bagian lain di Indonesia.
Karena, ada satu hal yang
menonjol adalah di wilayah-wilayah timur Papua, misalnya
harga-harga bahan makanan, bahan-bahan bangunan semuanya lebih mahal
dari yang berada di pulau Jawa. Oleh karena itu, melalui konsep
pembangunan tol laut, kita mencoba untuk menekan harga logistik sehingga
harga yang ada di Papua hampir atau kurang lebih sama dengan harga di
daerah lain di Indonesia.
IT kaonak .com
Home / Berita /
FWPNews /
Internasional /
Nasional
/ Wawancara Benny Wenda,BBC Indonesia dan Menlu Retno Marsudi
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
0 Comments:
Posting Komentar