Saturday, June 18, 2016
Keberatan pihak Indonesia yang disampaikan oleh duta besar Destra sangat-sangat tidak tepat dan tidak masuk akal. Mengapa demikian? Indonesia masih mengklaim papua sebagai bagian sah dari wilayah negaranya tetapi tidak demikian dengan rakyat Bangsa Papua. Bangsa Papua telah menunjukan pada Indonesia bahwa Papua siap untuk berpemerintahan sendiri, bernegara sendiri dan bebas merdeka dari pendudukan Indonesia yang telah berlangsung setengah abad.
Indonesia di MSG dengan status sebagai anggota asosiasi sedangkan Papua (ULMWP) sebagai pengamat sudah sepantasnya duduk bersama. Indonesia tidak berhak mengatur apa yang menjadi kebijakan para pemimpin Melanesia. Wilayah Melanesia bukanlah seperti di ASEAN yang mudah diatur Indonesia.
Rakyat Papua melakukan aksi penolakan terhadap tim HAM bentukan Luhut Panjaitan yang akan akan menyelesaikan persoalan HAM yang terjadi di Papua. Rakyat Papua, dari ujung ke ujung, dari dalam negeri Papua sampai ke luar Papua. Bahkan kaum muda, mahasiswa juga tak ketinggalan. Semua dengan tuntutan yang sama, menolak dan menolak. Tetapi fakta terbalik luhut tetap bersikeras bahkan berkunjung ke Papua bersama tim bentukannya. Dalam posisi ini kita dapat melihat, rakyat menolak tetapi lagi-lagi negara memaksa, dapat disimpulkan hasil tidaklah maksimal.
Indonesia dituding sebagai pelaku pelanggar HAM lalu penyelesaiannya oleh Indonesia sendiri. Jangankan persoalan HAM yang lalu, yang aksi akhir ini; Hak untuk menyampaikan pendapat dimuka umum saja dibatasi dengan menurunkan aparat yang dipersanjatai seakan-akan aksi damai rakyat Papua adalah aksi yang brutal dan berbahaya. Lagi-lagi sikap negara tercermin dalam situasi ini, generasi bangsa Papua semakin sadar bahwa memang kehadiran Indonesia diatas tanah Papua adalah menjajah.
The United Liberation Movement For West Papua sebagai ujung tombak perjuangan bangsa Papua siap untuk terus memperjuangkan apa yang diinginkan rakyat dan bangsa Papua. Keberatan Indonesia sudah terlambat, setengah abad tanah Papua diduduki, biarlah kini bangsa Papua bangkit untuk mengatur negaranya sendiri.
Papua Tetap Merdeka
catatan +Phaul Heger
Salam Juang!
Demo Damai Gerakan Rakyat Papua Bersatu - Ratusan personil aparat disiagakan (foto - AS)
0 Comments:
Posting Komentar