Fotografer: Yopi Oagai Saat Orang Tua Mengekpresikan kehidupan nyata di wamena untuk menafkahi hidup sehari hari
INTIMIDASI KEHIDUPAN SEHARIAN HARI DAN INTIMIDASI ROHANI TERHADAP PERJUANGAN ORANG PAPUA TERUS TERUKIR DALAM KEHIDUPAN NYATA DI WAMENA PAPUA
(Baca & berikan tanggapan anda)
Gelombang perjuangan orang Papua untuk melepaskan diri dari NKRI dari
tahun ke tahun terus meningkat. Berbagai kasus pelanggaran HAM berat di
Papua krn perjuangan tersebut telah terakses ke berbagai lembaga baik
nasional maupun internasional. Hal ini tentu makin membuka mata
internasional ke tanah Papua: ada apa dengan orang Papua di tanahnya?
Disisi lain tentu Pemerintah terus melaksanakan berbagai upaya &
kebijakan untuk meredam aspirasi & perjuangan orang Papua tesebut. UUD 45
sendiri menjamin bahwa "kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa..."
Sementara sila ke-2 Pancasila memyebutkan "Kemanusiaan yg adil dan
beradab" yang artinya Pemerintah mengakui persamaan derajat persamaan
hak. Tetapi harus diakui bahwa, di negara ini yang tertulis berbeda degan
pelaksanaan atau degan kata latihan lain main lain.
Ternyata upaya untuk meredam semangat perjuangan orang Papua tidak datang dari Pemerintah saja. Teman-teman seiman kita pun mengintimidasi kita secara rohani dengan mengatakan demikian: "orang Papua tidak akan merdeka sebelm merdeka secara rohani....kalau orang Papua mau merdeka harus.bertobat dulu...kalau orang Papua mau merdeka, orang Papua harus memiliki karakter Kristus dulu....Papua artinya gelap/hitam, artinya papua penuh dosa harus dipulihkan dulu...dan lain lain.
Dari tahun ke tahun sejak 1997 saya dengar bahasa2 intimidasi seperti itu. Banyak orang Papua yg telah mengamini & menerima itu sebagai suatu kebenaran.mutlak.
Saya bertanya-tanya: adakah 1 suku bangsa di dunia inj menjadi suatu bangsa yg merdeka dan berdaulat setelah semua penduduknya bertobat dan menjadi pengikut Yesus? Apakah Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dicetuskan setelah Soekarno dan rakyat Indonesia memiliki karakter Yesus? Apakah Inggris, Amerika, China, Rusia, Australia, dan negara- Negara lain didunia merdeka setelah mereka merdeka secara rohani? Tolong jawab pertanyaan saya!
Jika tidak, kenapa.anda menuntut orang Papua seperti itu? Apakah yang anda katakan benar-benar berasal dari isi hati Tuhan Yesus? Tuhan Yesus katakan buat kami di Papua bahwa Ia mendamaikan kami dengan Bapa sorgawi saat kami masih bermusuhan denganNya, saat kami masih hidup didalam dosa, Dia tidak memperhitungkan pelanggaran kami orang Papua (baca 2 Korintus 5:19). Saya memahami bahwa, kami orang Papua dikasihi oleh Bapa Sorgawi.
Menurut sudara-sudara yang intimidasi kami dengan bahasa rohani seperti itu, menurut anda siapakah kami orang Papua di mata Tuhan sehingga anda mengatakan bahwa kami harus merdeka secara rohani dulu?
Stop menggunakan bahasa-bahasa seperti itu.
Anda sebaiknya bertanya baik-baik kepada Tuhan apakah yang anda katakan itu berasal dari Tuhan ataukah dari diri sendiri?
Penulis : Jesua Nehemia
Ternyata upaya untuk meredam semangat perjuangan orang Papua tidak datang dari Pemerintah saja. Teman-teman seiman kita pun mengintimidasi kita secara rohani dengan mengatakan demikian: "orang Papua tidak akan merdeka sebelm merdeka secara rohani....kalau orang Papua mau merdeka harus.bertobat dulu...kalau orang Papua mau merdeka, orang Papua harus memiliki karakter Kristus dulu....Papua artinya gelap/hitam, artinya papua penuh dosa harus dipulihkan dulu...dan lain lain.
Dari tahun ke tahun sejak 1997 saya dengar bahasa2 intimidasi seperti itu. Banyak orang Papua yg telah mengamini & menerima itu sebagai suatu kebenaran.mutlak.
Saya bertanya-tanya: adakah 1 suku bangsa di dunia inj menjadi suatu bangsa yg merdeka dan berdaulat setelah semua penduduknya bertobat dan menjadi pengikut Yesus? Apakah Proklamasi kemerdekaan RI 17 Agustus 1945 dicetuskan setelah Soekarno dan rakyat Indonesia memiliki karakter Yesus? Apakah Inggris, Amerika, China, Rusia, Australia, dan negara- Negara lain didunia merdeka setelah mereka merdeka secara rohani? Tolong jawab pertanyaan saya!
Jika tidak, kenapa.anda menuntut orang Papua seperti itu? Apakah yang anda katakan benar-benar berasal dari isi hati Tuhan Yesus? Tuhan Yesus katakan buat kami di Papua bahwa Ia mendamaikan kami dengan Bapa sorgawi saat kami masih bermusuhan denganNya, saat kami masih hidup didalam dosa, Dia tidak memperhitungkan pelanggaran kami orang Papua (baca 2 Korintus 5:19). Saya memahami bahwa, kami orang Papua dikasihi oleh Bapa Sorgawi.
Menurut sudara-sudara yang intimidasi kami dengan bahasa rohani seperti itu, menurut anda siapakah kami orang Papua di mata Tuhan sehingga anda mengatakan bahwa kami harus merdeka secara rohani dulu?
Stop menggunakan bahasa-bahasa seperti itu.
Anda sebaiknya bertanya baik-baik kepada Tuhan apakah yang anda katakan itu berasal dari Tuhan ataukah dari diri sendiri?
Penulis : Jesua Nehemia
0 Comments:
Posting Komentar