Polisi membubarkan
ribuan rakyat Papua yang gelar demo damai dimediasi Komite Nasional Papua Barat
(KNPB) wilayah Yahukimo secara paksa, dengan alasan mengganggu ketertiban pada
19 September 2016.
KAONAK YAHUKIMO.Aminus Balingga, Ketua PRD Yahukimo kepada
suarapapua.com mengatakan, KNPB wilayah Yahukimo memediasi rakyat Papua Barat
melakukan demonstrasi damai sesuai surat pemberitahuan KNPB pusat.
“Kami masyarakat Papua di Yahukimo mendukung
penuh ULMWP yang khususnya kepada pimpinan kami membahas masalah pelangaran HAM
Papua di PBB. Kami mendesak PBB agar segera intervensi masalah Papua Barat.
Karena kalau rakyat Papua masih berada dalam Indonesia berari rakyat Papua akan
habis atau punah dari tanah kami sendiri,” jelasnya kepada suarapapua.com di
Dekai, Senin (19/9/2016).
Dirinya meminta agar PBB melihat krisis
kemanusiaan yang terjadi di Papua Barat. Kata dia, rakyat Papua menginginkan
adanya intervensi PBB di Papua.
Koordinator lapangan aksi, Yallenang Wakla
menjelaskan, aksi pada hari ini dimulai dari tiga titik kupul massa. Yaitu
Jalan Ruko, Jalan Gunung dan Jalan Seradala kilo 2. Namun, kata dia aparat
lebih dulu dengan kekuatan penuh sudah siaga di setiap titik kumpul massa.
“Di setiap titik kumpul massa, aparat keamanan
dari Polres, Brimob dan Koramil sudah siaga lebih awal. Jadi pada saat kami
kumpul polisi hadang dan bubarkan secara paksa sehingga massa tidak bisa kumpul
untuk orasi di lapangan kantor bupati lama dengan masa yang lain. Ribuan massa
terlah dibubarkan paksa oleh aparat,” jelasnya
Ia mengungkapkan, di jalan Ruko ada enam orang
ditangkap di bawah Polres Yahukimo untuk memberikan penjelasan. Itu polisi
lakukan tanpa alasan yang jelas.
“Kami dibubarkan secara paksa di setiap titik
kumpul oleh aparat keamanan. Kami yang kumpul di jalan gunung masa aksi yang
datang jumlahnya ribuan orang. Kami orasi di pertigaan jalan gunung dan jalan
bandara. Kami diijinkan kapolres memberikan orasi hanya 35 menit,” teranganya.
Kata Wakla, sebenarnya, aksi KNPB yang memediasi
rihuan rakyat Papua haru sampai jam 12 siang. Tetapi karena aparat terus
memaksa dan menekan massa sehingga aksi berjalan di bawah tekanan sehingga
melakuan aorasi dan baca pernyataan sikap di tempat yang kurang tepat dan
waktunya amat singkat.
“Itu karena keadaan tidak memungkinkan. Sehingga
kami penuhi keinginan polisi,” ungkap Wakla.
Sumber : http://suarapapua.com/2016/09/19/polisi-bubarkan-secara-paksa-aksi-rakyat-papua-yahukimo/
0 Comments:
Posting Komentar