Gaya Hidup

Indonesia Pelacuri Bangsa Papua

Fenomena Hegemoni di Negara Republik , bahwa dari rentetan  komflik sosial  Masyarakat

Fenomena Hegemoni di Negara Republik , bahwa dari rentetan  komflik sosial  Masyarakat Papua di ambang minoritas hanya tingal nama dalam satu sejarah yang akan datang.  di perkirakan orang Papua kedepan  akan tinggal nama, Indonesia Pelacur Bangsa  keriting dalam artian  Pelacuri, yang di maksud  yang sangat dalam Pelarangan Hak sipil, Curian Kekakayaan Alam, Rampas Hak Masyarakat   dan intimidasi  terus berlangsung , maka untuk meningkat komunikasi yang baik menghilangkan pelacuran besar besaran di Papua Negara harus selesaikan status Papua saat ini, demi menjalankan komunikasi yan baik kaum elit dan rakyat  
1.      Problem  Represi Militer Berdampak Pada Pembungkaman Peran Pers  dan Neow Fobia pada Kommunikan /Khalayak 
2.      3. Hegemoni Perusahaan Kapitalis, Kolonialisme, Borjuis Lokal   Menutup  akses media dan tercipta Konflik dalam sistem Kaum Pemodal
3.      Eksploitasi Sumber  daya alam, Berdampak  Pada Kebebasan  Pers Papua

Maka untuk komunikasi ini penting , Komunkasi adalah bagian dari ilmu sosial. menurut : Nurudin, Sistem komunikasi Indonesia ed/1jakarta PT RajaGrafindo Persada.2005  Maka
 Melatar belakangi pembungkaman media saat ini mengangu keestabilan komunikasi dari rakyat ke Publik,  dengan Tujuan ada keterbukaan informasi, maka sejauh mana, media suda menjalangkan peran Pers Yang baik di Papua saat ini mengalami dilema,  dan  media menjadi salah satu sistem terstruktur pemerintah yang membatasi media lokal di papua untuk meliput dan menyebar luaskan informasi, maka  Media massa mempunyai peran yang sangat penting  guna mendukung kehidupan masyarakat demi melancarkan kommunikasi  dari penyampai pesan ke penerima pesan dengan tujuan meningkatkan Komunikasi yang baik. Maka Peran komunikasi sangat menentukan citra negara dalam bidang   informasi maupun suatu kebijakan pemerintah imagenya terjaga . tapi  Dengan demikian saat ini, perkembangan,  teknologi saat ini,  memperlancar proses komunikasi, begitupun juga perkembangan dunia media dengan banyak Melatar belakangi berbagai polemik   pembatasan media lokal dalam menjalangkan tangungjawab sebagai media menyampaikan informasi .
Image result for eksploitasi sumber daya alam papua
Fungsi media  di Papua sangat terisolasi kerena ada kepentingan kapitlasme maka ada pengoperasian para media lokal dan ruang gerak pers pun di batasi oleh suatu hegemoni,  dengan kondisi seperti ini maka akses media di duga di dibungkam untuk menutupi kepentingan Imperialisme, klonialisme dan borjuis local,  maka melihat dari realita kehidupan masyarakat Papua yang sering  terisolasi di alam demokrasi,
Berdasarkan metode dalam komunikasi tadi, semakin jelas kiranya, bahwa propaganda menjadi salah satu metode dalam komunikasi. Tentunya, karena propaganda menjadi bagian dari kegiatan komunikasi, maka metode, media, karakteristik unsur komunikasi (komunikator, pesan, media, komunikan) dan pola yang digunakan, sama dengan model-model komunikasi lain. Oleh karena itu, unsur komunikasi secara umum juga berlaku bagi propaganda. Menghadapi pemilu 2017, media massa memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Sebagai langkah awal perbaikan politik untuk mencapai keberhasilan pemerintahan yang demokratis, sangat ditentukan sejauh mana peran media massa berperan aktif dalam memediasi pesan-pesan   masyarakat sebagai upaya pemulihan krisis multidimensional.
Di tahun 2017 ini ada kasus pemblokiran media lokal yang di duga dari mengkominfo memblokir beberapa situs media Online lokal dari papua yang di liput dari media Jubi papua mengatakan dalam redaksinya,
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, Perkumpulan Jubi, Yayasan Satu Keadilan (YSK),  dan komunitas Papua Itu Kita memrotes dugaan pemblokiran beberapa situs yang memuat berita, sikap dan analisa terkait West Papua.
“Pada awal April 2017, www.ampnews.org situs resmi Aliansi Mahasiswa Papua/AMP diduga telah diputus akses internetnya secara sewenang-wenang tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu. Pemutusan akses ini berbarengan dengan situs-situs lainya yang juga menyuarakan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Papua,” demikian menurut rilis yang diterima redaksi Jubi, Selasa (18/4/2017).
Situs yang diduga diputus akses internetnya adalah infopapua.org, tabloid-wani.com, papuapost.com, dan freepapua.com. Pemutusan akses tersebut ternyata bukan hanya pada situs yang dikelola di dalam Papua, namun juga situs yang dikelola di luar Papua seperti bennywenda.org, freewestpapua.org dan ulmwp.org.
Protes mereka ditujukan kepada Kominfo yang diduga memblokir dengan tidak menggunakan  dasar hukum yang kuat  karena bertentangan dengan Pasal 28J UUD 1945. “Walaupun Pemerintah telah diberikan kewenangan melalui Pasal 40 ayat 2 UU ITE, namun implementasi pasal tersebut harus dituangkan di dalam Peraturan Pemerintah dan sampai saat ini aturan tersebut belum ada,” lanjut Asep Komarudin dari LBH Pers di dalam pernyataan tersebut.
Walaupun diduga alasan pemutusan akses karena situs-situs tersebut mengandung unsur “separatis”, namun menurut mereka pemblokiran tetap tidak bisa dilakukan tanpa berpatokan pada standar hak asasi manusia.
Hal itu ditekankan Bernard Agapa, salah seorang penggerak komunitas Papua Itu Kita di Jakarta. Menurut dia, setiap orang berhak berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
“Itu mandat konstitusi UUD 1945 lho, sehingga rakyat Papua juga punya hak untuk menyampaikan informasi menurut kepentinngan mereka, sekalipun itu tuntutan politik, selama dilakukan tidak dengan kekerasan dan memenuhi prinsip-prinsip hak asasi manusia,” ujar Bernard saat dikonfirmasi Jubi, Selasa (18/4).
Hak warga untuk tahu Pertengahan Februari lalu Pasific Freedom Forum (PFF) mengritik keras Jakarta karena dituding terus saja diam atas pelanggaran terhadap kebebasan pers di Papua, termasuk pelanggaran HAM yang dibiarkan terjadi di tengah aksi ambil untung di tanah Papua yang kaya.
“Mereka terus saja diam atas pelanggaran terhadap pers dan hak azasi manusia lainnya, coba bandingkan dengan miliaran keuntungan yang diperoleh dari Papua oleh kepentingan-kepentingan luar. Ini memalukan,” ujar Monica Miller, Ketua PFF.
Mereka juga memrotes pemblokiran portal suarapapua.com, sambil mengapresiasi Lembaga Bantuan Hukum Pers dan inisiatif solidaritas non pers di Jakarta yang melakukan advokasi agar Suara Papua dibebaskan aksesnya.
“Pemblokiran ini diduga salah satu bentuk pembungkaman kebebasan pers dan salah satu bentuk pemutusan hak atas informasi masyarakat khususnya masyarakat Papua,” ujar Asep Komarudin dari LBH Pers pertengahan Desember lalu.
Terpisah, Syamsul Alam Agus dari Yayasan Satu Keadilan (YSK) secara khusus menyoroti peran dari situs-situs tersebut bagi informasi yang obejktif dan apa adanya untuk masyarakat Papua.
“Kita ketahui bahwa konten situs web yang diblokir di Papua itu merupakan penyedia informasi bagi masyarakat Papua dan publik secara obyektif. Bayangkan jika tidak ada konten dan web tersebut? Publik hanya disuguhkan informasi-infomrasi pembangunan yang seakan-akan baik namun berujung korupsi dan pelanggaran HAM,” tegas Syamsul Alam.
Bagi dia dengan pemblokiran tersebut pemerintah telah melanggar hak warga untuk tahu.
Keempat organisasi dan komunitas itu mendesak Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) untuk membuka dan menormalisasi situs-situs tersebut. Mereka juga mendesak agar Kominfo membuat mekanisme transparan terkait pemblokiran website agar lebih menghormati prinsip-prinsip hak asasi manusia.
Sebagai informasi Reporters Without Borders (RSF) mendudukkan Indonesia di rangking Indeks Kebebasan Pers Dunia ke 130 dari 180 negara. Indonesia dianggap semakin jauh dari kualifikasi negeri yang mendukung kebebasan pers. RSF juga mengecam pelarangan dan pembatasan akses, pendeportasian bahkan pemenjaraan jurnalis asing di Papua.
“Indonesia dijadwalkan menjadi tuan rumah perayaan Hari Kebebasan Pers Sedunia pada 3 Mei mendatang, namun berkali-kali menolak untuk mengeluarkan visa kepada pers, bahkan jumlah jurnalis yang masuk’ daftar hitam’nya makin meningkat,” demikian ujar Benjamin Ismaïl, kepala RSF Asia-Pasifik.
Sumber Redaksi Jubi : Jubi | Portal Berita Tanah Papua No. 1, 2017 Jakarta, Jubi
Media adalah kunci Negara membawa citra Negara Ke Publik,dan juga media bisa mengetahui Dimana ada satu kesatuan maka disitu terlihat keharmonisan bangsa, dalam hal ini sikap arogansi seperti ini membuat citra negara melenceng dari  kebebasan pers di Papua
namun kali ini berbeda dengan situasi media menjalankan peran meliput suatu berita dengan sosial yang  selalu kontra dengan kehidupan orang papua dan, setiap kejadian pasti ada yang memperpojok orang tertentu, contoh liputan media berdasarkan kasus yang terjadi dari Tahun ke tahun hingga Tahun 2017.

 Peran Pembunkaman media dalam melindungi kapitalis, membuat askes media sangat susah di papua, hal ini membuat suatu kebijakan pemerintah menjadi di lema dalam hal kekbebasan pers sebagai media yang independen, wujud dan sikap yang di lakukan mengkominfo, tidak berpihak pada uud pers. Jika pembungkaman ini mematikan tingkat komunikasi yang baik.
dengan demikian komunikasi membahas berbagai fenomena kegiatan, proses yang berkaitan erat dengan unsur-unsur komunikasi di Indonesia seperti kita ketahui , secara ringkas komunikasi mempunyai beberapa unsur yakni Sumber (source), Pengirim pesan (Communicator ) Media (chanel), Penerima Pesan (Kommunicant), dan effect  karena ada yang mengatakan bahwa sistem politik itu bagian dari sup sistem sosial maka sistem komunikasi bagian dari sistem politik, sistem politik bagian dari sistem sosial itu artinya kommunikasi dalam masyarakat Indonesia akan  sangat di tentukan oleh corak dengan bantuk keragaman masyarakat Indonesia. Dengan demikian jika diringkas dalam sebuah definisi sistem kommunikasi paling tidak selalu ada : sekumpulan unsur wartawan, karyawan, komputer, mesin, barang buku, kertas dan faslitas lain. Dan ada tujuan sistem menyebarkan informasi Pada khalayak, membentuk image Positif dalam Humas, persuasi.wujud, dan hasil kegiatan atau proses sistem selama jangka waktu tertentu (media cetak, penerbitan interen, Pressrelease dan juga pengolaan data dan atau bahan bahan berita straight News atau Dept News Kolom, tajuk recana artikel, Factfinding,dan lain lain .sumber: Nurudin Sistem komunikasi Indonesia ed/1jakarta PT RajaGrafindo Persada.2005


Tujuan komunikasi merupakan mendorong pembangunan negara namun dalam hal ini , sistem pers yang di pake mengkonminfo tidak terwujud nilai nilai positif terhadap peran media membawa satu image baik buat negara, demikian pula berbagai kebijakan pemerintah di Papua kadang kontra dengan hak ulayat dan juga para aparat keamanan juga mengbungkam hak-hak sipil dan Akses Pers di Persulit oleh Anggota Kemanan Militer Polisi di Papua, karena itu melihat dan melatar belangkangi sejarah  fenomena kehidupan di papua saat ini peran Pers di Papua di terbungkam dengan melindungi kaum Imperialisme, kolonialisme dan juga banyak hal-hak  yang belum terjama di tengah kehidupan orang papua yang multi cultur
Paniai Berdarah sumber kabar Mapega 
2  Problem  Represi Militer Berdampak Pada Pembungkaman Peran Pers  dan Neow Fobia pada Kommunikan /Khalayak 
Dalam fenomena kehidupan masyarakat papua yang terdiri dari 292 bahasa suku adat istiadat, ini memang  penuh misteri dengan multi culture,  sangat luar biasa. bisa di katakan ini karena papua berbedah dengan bangsa-bangsa lain di dunia, Papua itu unik dari kehidupan nyata orang orang bangsa lain, dan dalam  memframing suatu berita,  keadaan Papua saat ini terlihat sangat terisolasi, apa yang terisolasi maksudya adalah peran media sangat tertutup untuk mengangkat Pelangaran Hak asasi manusia (HAM) di Bumi west Papua, dan saat ini system pemberitaan di papua tersusun rapi  rapi sejak Tahun 1961 hingga kini, banyak kasus kasus sosial yang bisa di katakan pelangaran Hak asasi manusia HAM terus terjadi, berdasarkan kisa hidup para leluhur, yang sudah di ceritakan, sejarah  menyimpang terhadap  realita di Papua banyak pembunnkaman terjadi di papua.
Laporan dari Human right and Peace For Papua (ICP) Franciscan internasional A voice at united Nation, memberi laporan tentang kejadian sepanjang bulan april 2013 sampai 2014 banyak hal tentang, Dalam laporan ICP ini di halaman 10, bagian 2 memberikan banyak laporan kasus yang terjadi dari tahun ke tahun tentang  kebebasan  berpendapat di muka umum, di latar belakangi kasus senketa tanah, eksploitasi sumber daya alam, dan pelangaran Ham, aksi politik dan aspirasi kemerdekaan mulai mendapatkan dukungan kebebasan berpendapat dan berkumpul mulai di batasi di akhir Tahun 2014, setidaknya ada 55 Tahanan Politik Papua.
Image result for pelanggaran ham papua
Add caption
           
Melihat Fenomena  media tidak ada keterbukaan informasi oleh Media Nasional maupun local, Pada tahun 2014, ada 15 kasus unjuk rasa yang tercatat di laporan ICP, bahkan ini jumlah dari sebagian kecil dari telah tercatat, pada Tahun 2013 sekitar 90% unjuk rasa tersebut berujung pada ratusan penangkapan Politis, situasi ini buruk di sebabkan tindakan represif yang sering di lakukan oleh aparat kemanan. Ketika di tangkap penduduk asli sering di siksa dan dan di aniyaya oleh kemanan di papua dan juga kebebasan berpendapat di papua terus di bungkam. Hal ini menghambat perubahan sosial, keadilan, pembangunan yang efektif dan merata serta merata, penyelesaian konflik dengan cara damai, sementara itu permasalahan tanah,  sumber daya alam dan pelangaran HAM terus terjadi, hal ini unjuk rasa politis pada tahun 2013 dan 2014, perancangan UU Otonomi Khusus Plus, Pengajuan Keanggotaan Melanesian Sprehead Group (MSG), dan Pemilihan Presiden 2014 juga memberikan andil  dalam sejumalah unjuk rasa.

Pada periode ini, terjadi ratusan penangkapan politik.lebih dari separuh kasus yang di laporkan terkait tindakan penyiksaan dan penganiyaan dan perlakuan semena mena atau perlakuan yang merendahkan martabat Orang asli Papua sebagai Hak Ulayat dan Pemilik. Para aktivis yang mengorganisir atau terlibat dalam aksi unjuk rasa menghadapi ancaman, intimidasi, penahanan, penghilangan, Penembakan, cedera dan Kematian. Dalam kasus serius ini yang berperan penting adalah siapa seharusnya tapi saat ini sebentara lagi berperan penting adalah pengacara HAM yang berperan Penting Menangapi kasus Ham yeng terjadi ini untuk menanggapi Hak Mengungkapkan Berpendapat di muka umum.Polisi dan pengadilan seringkali menhambat kerja mereka, Contoh Kasus bahwa pada Tahun 2013 wartawan Lokal menhadapi resiko serangan pada saat peliputan di Lokasi Aksi di Lakukan Oleh  komite nasioanal Papua barat (KNPB) Penghakangan serupa juga terjadi pada wartawan asing masi perlu ijin khusus di wilaya Papua, Bahkan ketika Memiliki Ijin, mereka masi di dampingi oleh Aparat Intelijen Negara selama Kunjungan mereka, kasus ini realita yang selama ini terjadi dalam hal menangapi peran media di Papua . 

Dan juga kebebasan pers di Papua di Papua di batasi oleh kekerasan dan itimidasi jurnalis, Hampir setiap hari wartawan setempat menghadapi beragam resiko saat dalam melakukan peliputan di wilaya Papua secara bebas juga di batasi, penindasan terhadap pers yang di lakukan oleh pemerintah dan polisi di Papua, mengakibatkan terbatasnya jumlah peliputan media.

Pengawasan LSM. Pada Tahun 2014, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Mencatat 18 kasus intimidasi dan kekerasan terhadap wartawan di Papua. Jumlah tersebut sedikit berkurang di bandingkan dengan ke jadian pada Tahun 2013 peningkatan yang signifikan di bandingkan dengan Tahun 2012 di mana kasus hanya tercatat 12 kasus bagian ini akan menyampaikan secara detail 21 kasus yang di laporkan pada tahun 2013 -2014, melihat fenomena seperti ini maka wartawan asing suda melakukan secara sembunyi sembunyi untuk mengungkap fakta kejadian yang terjadi di papua barat. Hal ini di kerenakan pemerintah menetapkan pembatasan akses terhadap wartawan asing di tangkap di hukum dua setengah bulan penjara. Dari kebanyakan kasus pelaku kekerasan media di papua di lakukan oleh kepolisian. Ada 16 kasus penekanan yang di lakukan terhadap media yang di laporkan media dari bulan maret 2013 sampai polisi juga mendorong kepercayaan public terhadap pers. ini beberapa kendala yang dialami beberapa jurnalis asing, nasional maupun local menjalankan tanggungjawab sebagai wartawan mencari dan meliput  berita. Sumber :    Laporan Pelangaran HAM PAPUA 2014 ( ICP)  Franciscan Internasional
 Tapi apa yang terjadi di Papua berdasarkan realita ruang gerak di lapangan tertutup namun praga parag kapitlisme sedang di peraktekan di Papua.  apa yang terjadi dengan beberapa wartawan   memberikan informasi  issue, papua sendiri menjadi sensitif tinggi bagi beberapa oknum, untuk melindungi sebua hegemoni imperialism kapitlisme global dan iperialisme Global .
 Image result for pembungkaman pers
3. Hegemoni Perusahaan Kapitalis, Kolonialisme, Borjuis Lokal   Menutup  akses media dan tercipta Konflik dalam sistem Kaum Pemodal

Tradisi kritis muncul di Frankfurt School Jerman, yang sangat terpengaruh dengan Karl marx dalam mengkritisi masyarakat. Dalam penelitian yang dilakukan Frankfurt School, dilakukan analisa pada ketidaksesuaian antara nilai-nilai kebebasan dalam masyarakat liberal dengan persamaan hak seorang pemimpin menyatakan dirinya dan memperhatikan ketidakadilan serta penyalahgunaan wewenang yang membuat nilai-nilai tersebut hanya menjadi isapan jempol belaka. Kritik ini sangat tidak mentolelir adanya pembicaraan negatif atau akhir yang pesimistis.
Teori-teori dalam tradisi kritis secara konsisten menentang tiga keistimewaan dari masyarakat sekarang, yaitu : (1) mengendalikan bahasa untuk mengabadikan ketidakseimbangan wewenang atau kekuasaan, (2) peran media dalam mengurangi kepekaan terhadap penindasan, dan (3) mengaburkan kepercayaan pada metode ilmiah dan penerimaan atas penemuan data empiris yang tanpa kritik.  Sumber: Bryan Turner. 2008. Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Posmodernitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Dan kesesuaian ini menunjukan ke berPengaruh ke Peran media terlihat Menutup Mata disini ada beberapa poin selama ini menjadi permasalahan berikut :
1.      “.Hak sipil dan politik yaitu ada banyak hak yang di Bungkam seperti Kebebasan Berpendapat, kebebasan berkumpul, membelah Hak asasi manusia, pembunuhan Luar hukum, Penganiayaan dan Penyiksaan, Konflik Horisontal, Kelalian Polisi dan Kekerasan terhadap perempuan
2.      Haka ekonomi sosial budaya terdiri dari Hak kesehatan, hak Pendidikan, Hak Pangan dan Budaya diskriminasi terhadap Perempuan
3.      Hak masyarakat adat yaitu analsis demografis penduduk Papua, hak Menentukan nasip sendiri, Perampasan tanah dan Pengundulan Hutang dan Eksploitasi Sumber daya alam
4.      Tranformasi Konflik, yaitu Upaya Pembangunan Perdamaian, Papua dalam Politik Jakarta.
5.      Sistem hukum dan sektor keamanan karena Pemdekatan militer keamanan Papua dan korupsi di Papua “
Sumber : Hak asasi manusia di Papua Tahun 2015
Laporan dari Keempat koalisi Internasional Untuk Papua Kejadian sepanjang bulan april 2013 sampai dengan desember 2014,OLeh Franciscan Internasional Human right And peace For Papua  ( ICP)”

Poin-poin ini masuk dalam pembahasan kenapa media selalu terisolasi dan Para Pers selalu dalam tekanan di Papua ini yang menjadi topik pembahasan  saya dalam tugas akhir ini melihat realita, melatar belakangi kasus-dan peranan pers dan akses media  dalam  kehidupan masyarakat  Papua berdasarkan anaslisis media Framing.
Media merupakan sarana untuk menyampaikan informasi secara merata ke  public.  pada dasarnya media memiliki peran yang sangat penting memajukan suatu Negara, karena  fungsi media juga sangat di butuhkan dalam mengstablitas sosial kehidupan masyarakat bangsa pada umumnya. Karena peran media itu mempunyai fungsi yang besar untuk menyampaikan keadaan sosial ekonomi politik  kehidupan masyarakat di erah serba teknologi ini, media  sangat memudahkan manusia mensosialisai kehidupan social lewat apa yang sering kita dengar, bahkan kita juga pengunanya dalam kehidupan sehari hari kita. Media Dalam menjalankan kehidupan social  masing - masing di setiap kehidupan. Yang jadi  permasalahan media apakah, sudah menjalankan fungsinya sebagai media yang baik  ? hal ini menjadi pertanyaan sangat menarik para netizen asing maupun nasional bahkan local di Papua sendiri menimbulkan seribu satu pertanyaan untuk akses media ke papua dalam menjalankan funsinya, sebagai media  informasi yang baik . dalam hal ini saya akan mengupas habis habisan tentang akses dan peran media terhadap social kehidupan masyarakat papua. pada dasarnya berdasarkan teory framing yang kita biasa dengar membingkai berita atau  Analisis framing sama juga dengan istilah memframe atau ‘dibingkai’. Dalam artian pemberitaan dibingkai sedemikian rupa sehingga akan terdapat terlihat sesungguhnya esensi dari agenda pemberitaan yang ada.
Dalam artian ini tujuan framing adalah melihat dari perspektif mana pemberitaan/konten tersebut dibuat oleh jurnalis,wartawan, pembuat iklan, pembuat film untuk tujuan apa dan keberpihakan kepada siapa? Atau melindungi Pemerintah, masyarakat , kapitalis, inperialisme atau borjuis local maupun Nasional atau Imperialisme dalam megurung Negara dalam hegemoni ? Maka Analisis framing dapat melihat akar dari permasalahan utama adalah kita dapat mengetahui ideologi dan dasar pemikiran dari pengelolaan media massa tersebut. Tentunya dalam hal ini adalah keberpihakan dalam pemberitaan media. Karena melihat situasi yang memprihatinkan orang Papua sendiri di alam demokrasi saat ini menjadi goyang karena demokrasi itu hanya melindungi kaum imperialisme kolonialisme.
Imperialisme adalah tahapan tertinggi dari kapitalis atau kapitalisme monopoli dengan menguasai sedangkan kapitalisme adalah paham yang meyakini bahwa pemilik modal dalam menjalangkan usahanya meraih keuntungnya yang sebesar besarnya. Imprialisme atau kapitalisme memonopoli tidak hanya menghisap kaum buruh tapi juga menguasai wilaya wilaya penghasil bahan mentah bagi industrinya secara tidak langsung , kehadiran imperialisme di papua di awali dengan penandatanganan kontrak karya PT.Freeport milik imperalis Amerika dengan pemerintahan soeharto pada Tahun 1967
Dalam hal ini menunjukan bahwa di Papua tidak ada keterbukaan informasi dan nytanya keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut tidak dapat mensejahterahkan seluruh rakyat Papua berjumlah kurang lebih tiga juta jiwa . dalam menggunkap fakta berdasarkan sosial hidup masyarakat pemilik bumi masyarakat bangsa papua di isolasi rapi, dengan hegemoni kapitalisme dan iperialisme Media massa dapat merubah gaya hidup atau budaya lokal setempat, dengan cara mempengaruhi (persuade) cara berfikir suatu kelompok atau kalangan masyarakat tertentu agar menyukai atau mengikuti suatu hal yang baru atau asing bagi mereka. Pengaruh dari media massa tersebut dapat berdampak positif maupun negatif dan dapat berwujud dalam suatu proses modernisasi ataupun westernisasi.
Menurut McQuail (2000: 102) bahwa, “the mass media are largely responsible for what we call either mass culture or popular culture, and they have ‘colonized’ other cultural forms in the process” (media massa bertanggung jawab atau mempunyai peran besar terhadap apa yang disebut kebudayaan massa atau budaya populer, dan dalam prosesnya media massa telah ‘menjajah’ bentuk budaya lain).
Sejalan dengan tingkat perkembangan teknologi komunikasi yang kian pesat, maka metode komunikasi pun mengalami perkembangan yang pesat pula. Namun semua itu, mempunyai aksentuasi sama yakni komunikator menyampaikan pesan, ide, dan gagasan, kepada pihak lain (komunikan). Hanya model yang digunakannya berbeda-beda. Bila dirinci secara lebih kongkrit, metode komunikasi dalam dunia kontemporer saat ini yang merupakan pengembangan dari komunikasi verbal dan non-verbal meliputi banyak bidang, antara lain jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, pameran/eksposisi, propaganda, dan publikasi.
Berdasarkan Fakta lapangan media meliput kasus-kasus sosial di papua wartawan menjadi makanan empuk untuk polisi di Papua,  dengan  meliput keadaan sosial kaum pemilik wilaya aspirasi mereka sedang di bungkam atau bisa di katakan peran media sangat terancam di tanah Papua, yang mana harus di lindungi di liput berdasarkan peristiwa-peristiwa penting, tapi apa yang terjadi dengan pembungkaman media di papua di depan mata,   realisasinya media sangat kurang kredibel tidak  merata dalam menjalankan Tangung jawab,  untuk  bebarapa media Nasional, namun sayang sampai hari ini keselarasan pemberitaan  itu bisa di bilang tidak merata, dari fakta yang ada hingga kini media melindungi kaum pemodal bukan, membangun kesadaran masyarakat tapi malah memecah belah berdasarkan realita lapangan, dan media tidak menjalankan peran yang sesunguhnya,   memberitakan secara benar tangung jawab media,  namun dalam hal ini peran media dan para jurnalis  bisa di hitung dengan jari beberapa media independent, media yang baik independen  dan itu sangat susah bagi kondisi papua saat ini, dan juga media massa saat ini untuk  menjungjung tinggi nilai demokrasi itu sangat susah berdasarkan kasus sosial di Kalangan masyarakat papua, lagi pula beberapa media yang menjalangkan kewajiban sebagai media yang menjungjung tinggi nilai Kebenaran demi  bangsa yang sejahtera itu sangat tipis sekali berdasarkan, namun hal ini mustahil bagi penduduk asli Papua dalam menjalankan aktifitas seharian mereka, Maka dalam hal ini ada bepara sejarah yang membuat akses media terlihat tercium aroma pembungkaman pers, media  di isolasi rapi melindungi kaum pemodal.
“Kaum Pemodal yang di maksud yaitu dari kaum pemitu seperti Borjuis Lokal dan asing, Siapakah borjuis lokal itu ? Pengertian dari  “Borjuis adalah sebuah kata serapan dari bahasa Perancis "bourgeoisie" atau "bourgeois" dalam arti khusus yang dijelaskan di atas. Dalam tatanan feodal pra-revolusi Perancis, "bourgeois" adalah kelas untuk warga yang sebelumnya adalah anggota yang kaya dalam Golongan Ketiga. Kata Perancis "bourgeoisie" berkembang dari kata Perancis Lama burgeis, yang berarti "seorang warga sebuah kota" (bdk. bahasa Inggris Abad Pertengahan burgeis, bahasa Belanda Tengah burgher dan Jerman Bürger). Kata Perancis Lama burgeis sendiri berasal dari Bourg, yang berarti sebuah "kota pasar" atau desa abad pertengahan, kata ini sendiri berasal dari Bahasa Franka "burg", yang berarti "kota".  Di bawah kapitalisme, istilah borjuis telah banyak digunakan sebagai ungkapan perkiraan setara untuk orang kelas atas. Kata ini juga berevolusi yang kemudian berarti pedagang dan pengusaha, dan sampai abad ke-19 umumnya bersinonim dengan "kelas menengah", yaitu orang-orang yang masuk dalam spektrum sosial ekonomi yang luas antara bangsawan dan petani atau kaum proletar. Karena kekuatan dan kekayaan kaum bangsawan memudar di paruh kedua abad ke-19, dan karena kelas pedagang dan kelas komersial menjadi dominan, kaum borjuis muncul sebagai pengganti dari digulingkannya kaum bangsawan dan kelas penguasa yang baru, maka (kata sifat: borju) dalam sosiologi dan ilmu politik menggambarkan berbagai kelompok di seluruh sejarah. Dalam dunia Barat, di antara akhir abad pertengahan dan saat sekarang, kaum borjuis adalah sebuah kelas sosial dari orang-orang yang dicirikan oleh kepemilikan modal dan kelakuan yang terkait dengan kepemilikan tersebut. Mereka adalah bagian dari kelas menengah atau kelas pedagang, dan mendapatkan kekuatan ekonomi dan sosial dari pekerjaan, pendidikan, dan kekayaan. Hal ini dibedakan dari kelas sosial yang kekuasaannya didapat dari lahir di dalam sebuah keluarga aristokrat pemilik tanah yang bergelar, yang diberikan hak feodal istimewa oleh raja/monarki.

Kaum Borjuis muncul di kota-kota yang ada di akhir zaman feodal dan awal zaman modern, melalui kontrol perdagangan jarak jauh dan manufaktur kecil. Kata borjuis dan borju berasal dari bahasa Perancis, yang berarti "penghuni-kota" (dari Bourg, bdk. Bahasa Jerman Burg).”Sumber : https://id.wikipedia.org/wiki/Borjuis

“Marxisme mendefinisikan borjuis sebagai kelas sosial yang memiliki alat-alat produksi dalam masyarakat kapitalis. Marxisme memandang bahwa kelompok ini muncul dari kelas-kelas orang kaya di perkotaan pada masa pra- (sebelum) dan awal masyarakat kapitalis.  Sumber : https://www.marxists.org/indonesia/”

Maka untuk peran  pers di papua sendiri menjadi tangung jawab besar, karena borjuis local meraja lela di papua untuk menguras dan menghisap dara kaum miskin maka ini membuat media tidak bisa di meliput dengan baik , di batasi oleh militer di papua dan bahkan  situasi lapangan yang sebenarnya yang terjadi,  dengan sosial hidup masyarakat papua oleh media nasional tidak merata dan Yang pertama media terlihat terisolasi, dan ruang geraknya tidak bebas memberitakan informasi secara independen situasi di papua, tentang kehidupan  sosial masyarakat Papua. terlihat  tertutup rapi melindungi kaum pemodal maka kajian ini di ambil

Image result for eksploitasi sumber daya alam
Penambangan Emas di Timika
4..Eksploitasi Sumber  daya alam, Berdampak  Pada Kebebasan  Pers Papua
PT Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan tambang emas, tembaga, silver, molybdenum, rhenium, yang mayoritas sahamnya dikuasai oleh Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc. (USA). Sebagai pembayar pajak terbesar kepada Indonesia, PT Freeport Indonesia merupakan penghasil emas terbesar di dunia. Freeport telah melakukan eksplorasi di Papua, tepatnya di Erstberg (dari 1967) dan Grasberg (sejak 1988), Tembaga Pura, Timika, Provinsi Papua.
Keuntungan triliunan direguk oleh Freeport yang berkolusi dengan penguasa, sebaliknya penduduk setempat hanya menjadi buruh yang justru mengalami kekerasan, pengusiran, penganiayaan, serta kerusakan lingkungan tiada tara.
Michel Foucault (1926-1984), seorang filosof-kekuasaan Prancis:
(1) kekuasaan itu menyebar tanpa bisa dilokalisasi, “ada di mana-mana”, meresap dalam seluruh relasi sosial;
(2) subjek kekuasaan bisa raja, perdana menteri, presiden terhadap rakyatnya, bahkan bisa muncul dalam relasi suami istri, sepasang kekasih, dokter-pasien, psikiater-klien, dosen-mahasiswa, mandor-kuli, dst.
(3) Ia tidak dimonopoli siapa pun, tetapi beroperasi dalam relasi pengetahuan dan situasi strategis kompleks dalam masyarakat.
(4) Kekuasaan merupakan tatanan disiplin yang melekat pada ambisi pengetahuan, yang tidak selalu represif, tetapi produktif.
(5) Ia muncul manakala terdapat perbedaan dan diskriminasi. Kontrol kekuasaan dijalankan dengan mekanisme disiplin, normalisasi, sistem panoptik, klasifikasi, dan identifikasi
Hegemoni kapitalisme membuat semua akses media, menjadi media terancam, penekanan di lakukan agar rahasia rasia kapitalisme tidak terbongkar  maka media lokal di papua terintimidasi, media  di bawa tekanan harus kapitalisme dengan tujuan mengeruk keuntungan sebanyak banyaknya .
Kehadiran PT Freeport Telah mengabaikan hak hak demokrastis rakyat Papua untuk menentukan nasip mereka sendiri secara adil dan damai. Kepentingan imperialisme atas tanah papua mempunyai beberapa ciri :
1.      Kosentrasi produksi dan capital sehinga menciptakan monopoli artinya bahwa kosentrasi produksi hanya berpusat di Negara kapitalis dengan tujuan menguasai pasar dan menentukan harga
2.      Perpaduan antara capital bank dan industry menciptakan finance contoh Bank dunia Bank IMF. Bank tidak sekedar Memberikan pinjaman suatu Negara ia mengharpakan imbalan
3.      Ekpor capital berbeda dengan ekspor komoditi
4.      Pembentukan kapitalisme monopoli internasional pembagian dunia
5.      Pembagian teritori di seluruh dunia diantara kapitalis besar telah selesai

Dari penjelasan ciri ciri imperialisme menunjukan bahwa situasi papua saat ini berada dalam kekuatan imperialisme. Hal ini menunjukanbahwa ada banyak perusahaan asing yang ada di papua Multy National Coorporation (MNC) seperti BP Bintuni dan LNG Tangguh Sorong selatan Serta Pembukaan Perkebunan skala luas seperti MIFEE di Merauke. Untuk mengamankan keberlangsungan aktifitas eksploitasi perusahaan perusahaan milik imperalis ini selalu mengunnakan Kekuatan militer Untuk Menghalau  Rakyat Pemilik wikaya Sumber koran kejora edisi 1 Memupuk Nasionalisme orang Papua 2015 .www.ampnews.org
Dalam hal buruh sejarah banyak model kapitalis ini bukan terjadi hanya di papua tapi bahkan terjadi di berbagai belahan dunia juga terjadi, sistem kepentingan kapitalis terkemuka mempunyai sejarah yang panjang.salah satu sistem imperialisme oleh buruh internasional
Pada 1 mei 1886 menjelang satu mei sekitar 50.000 pekerja telah melakukan pemogokan di hari buruh internasional yang di sebut dengan may day.
Sejarah buruh internasional 1 mey adalah hari yang sangat penting  bagi pergerakan kaum buruh, mey dai adalah sebuah hari solidaritas buruh berskala internasional sebuah hari untuk mengenang masa lalu dan harapan harapan kaum buruh untuk masa depan yang lebih baik.
Sejarah mei dai ini berasal dari eksekusi empat anarko sindikalis di chicago 1886, karena mengorganisir para pekerja dalam memperjuangkan delapan jam kerja sehari. Knight of labour dan federasi federasi buruh Amerika yang kuat dalam tradisi anarko sindikalisme, banyak bergabung dalam internasional workingsmen  Association (IWMA) bersepakat untuk tuntutan terhadap pemerintah melegalkan delapan jam pekerja sehari .
Dan ini adalah salah satu wujud hak hak buruh yang di tetapkan dengan berujung dengan banyak korban . hal ini memperingat situasi di indonesia telah di kuasai oleh kapitlasime global dengan mengeruk harta kekakayaan alam negara adi kuasa, maka  melihat kesamaan kesamaan kekuatan imperialisme mendunia saat ini, sistem tertstruktur ini menjadi kuat dan rakyat kecil semakin intimidasi oleh kepentingan hegmoni global menindas  menindas negara berkembang dan akses media juga terintimidasi oleh kepentingan global, dengan hala ini,
Marxisme beranggapan bahwa sarana produksi dalam masyarakat bersifat terbatas. Ekonomi adalah basis seluruh kehidupan sosial. Saat ini, kehidupan sosial dikuasai oleh kelompok kapitalis, atau sistem ekonomi yang ada saat ini adalah sistem ekonomi kapitalis sumber Bryan Turner. 2008. Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Posmodernitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sumber :
1.      ICP Internasional Laporan Pelangaran HAM PAPUA
2.      KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT (KNPB)

5.      kode etik jurnalistik
7.      Papua barat dari Pangkuam ke Pangkuan. Sekretariatan Presidium dewan Papua dan Biro penelitian STFT Fajar Timur, Jayapura 2006
8.      http/id Wikipedia.org/wiki/kolonialisme
9.      Nurudin Sistem komunikasi Indonesia ed/1jakarta PT RajaGrafindo Persada.2005
10.  .   Bryan Turner. 2008. Teori-Teori Sosiologi: Modernitas-Posmodernitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

11.  koran kejora edisi 1 Memupuk Nasionalisme orang Papua 2015 .www.ampnews.org


About tikomemedia.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.