- Pendahuluan
Bagi rakyat awam, rakyat yang belum mempunyai pendidikan memadai dan orang-orang yang tidak memiliki daya kritis, mereka percaya apa yang terjadi pada 2 November 2018, tukang ojek atas nama Yanmar ditembak mati oleh TPN/OPM dan mitosnya TNI/Polri ialah KKB/KKSB.
Bagi Gembala Dr. Socratez S.Yoman, ini hanya lagu lama diputar ulang dan rekayasa yang sudah biasa dibangun oleh aparat keamanan TNI/Polri dengan menggunakan teori-teori konflik untuk mencapai tujuan-tujuan yang dirancang secara matang.
Apakah para pembaca perlu tahu bukti-buktinya? Kita melihat dari kasus Puncak Jaya pada 2004.
1.1. Apakah Pdt. Elisa Tabuni ditembak mati oleh Goliat Tabuni??
Jawabannnya: T I D A K.
TNI/Kopassus pimpinan Dansatgas BAN-II/Koppasus, Letkol Inf. Yogi Gunawan dengan anggotanya menembak mati Pdt Elisa Tabuni pada 16 Agustus 2004 di Guragi/Tingginambut Puncak Jaya.
Setelah menembak mati Pdt. Elisa Tabuni, anggota TNI membangun opini di media lokal Cenderawasih Pos secara masif selama 65 hari dari 17 Agustus-20 Oktober 2004 bahwa Pdt. Elisa Tabuni ditembak mati oleh Goliat Tabuni pimpinan OPM.
Para pembaca perlu ingat dan jangan pernah lupa, bahwa TPN/OPM sejak 1960an tidak pernah berjuang untuk menembak mati Pendeta, membakar gedung Sekolah, membakar gedung rumah sakit dan juga menembak warga sipil. Tujuan TPN/OPM berjuang untuk tujuan politik West Papua Merdeka. Kalau bagi yang menembak warga sipil, membakar gedung sekolah, membakar gedung rumah sakit, membakar rumah rakyat, memperkosa para tenaga guru dan mantri, itu bukan TPN/OPM.
1.2. Infrastruktur TNI/Kodim dibangun di Puncak Jaya
Tujuan TNI menciptakan konflik dengan menembak mati Pdt. Elisa Tabuni ialah pembenaran TNI-Polri untuk membangun infrastruktur TNI-Polri di Puncak Jaya. Buktinya Kodim Puncak Jaya sudah dibangun, Pos TNI di sepanjang jalan di mana-mana.
- Kabupaten Lanny Jaya 2 November 2018
Setelah 18 tahun sejak 16 Agustus 2004 di Puncak Jaya peristiwa yang hampir sama muncul di Kabupaten Lanny Jaya pada 2 November 2018. Pada 2 November 2018 seorang tukang ojek bernama Yanmar ditembak mati oleh TPN/OPM d& mitos TNI-Polri ialah KKB.
2.1. Apakah TPN/OPM berjuang untuk menembak mati tukang ojek?
Sangat terlalu hina kalau TPN/OPM menembak mati tukang ojek. Tujuan apa yang mau dicapai oleh TPN/OPM? Apakah menembak mati tukang ojek itu berdampak besar untuk perjuangan West Papua Merdeka? Ataukah TPN/OPM mengetahui bahwa tukang ojek bernama Yanmar itu mata-mata (spionase) dari TNI-Polri?
Para pembaca diharapkan melakukan komparasi (perbandingan) peristiwa 18 tahuh pada 2004 di Puncak Jaya dengan penembakan tukang ojek atas nama Yanmar di Lanny Jaya. Para pembaca dapat mengkritisi dan menganalisa konflik-konflik seperti ini.
2.2. Kulo Mabuk dan temannya ditembak mati
Pada 3 November 2018 di perbatasan antara Kampung Mokoni dan Kampung Mowi Distrik Balingga, Tim gabungan TNI-Polri pimpinan DANKI Himawan dan Lettu Inf. Julmi menembak mati Kulo Mabuk dan temannya.
2.3. Nama Purom Wenda diopinikan
Menurut versi TNI/Polri bahwa TPN/OPM pimpinan Purom Okiman Wenda beroperasi di wilayah ini. Kalau TNI/Polri membesarkan dan mengopinikan nama masyarakat sipil sebagai pemimpin TPN/OPM itu sudah lagu lama dan tidak menjadi rahasia umum.
2.4. Penemuan Senjata dan Amunisi
Laporan versi TNI-Polri, ditemukan senjata dan amunisi. Penulis bagikan laporan yang beredar di Medsos sebagai berikut;
- 1 Cuk Jat SS1 V1.
b. Cuk Jat US Carabine 7,62 mm
c. 6 Buah Magazen berisi amunisi penuh.
d. Satu rangkaian Munisi Arsenal.
e. Satu buah teropong.
f. 3 Buah HT.
g. Munisi 9 MM.
h. Munisi short Gun.
Ada pertanyaanya kritis sbb:
2.4.1. Milik siapa senjata dan amunisi ini?
2.4.2. Siapa yang menjual amunisi ini kepada rakyat sipil?
2.4.3. Apakah Kalo Mabuk punya uang untuk membeli senjata/amunisi?
2.4.4. Apakah di kampung-kampung ada pabrik senjata dan amunisi?
2.4.5. Apakah senjata dan amunisi itu punya mata dan sayap sehingga terbang dan mencari dan menemukan Kalo Mabuk?
- TNI-Polri Sedang Mencari Lahan Tanah Untuk Membangun Kodim dan Polres
Konflik ini diciptakan dan dirawat dan dipelihara dan diopinikan untuk menjadi pembenaran. Jastifikasi/pembenaran ini akan dipakai dan menjadi alasan TNI/Polri bahwa : “DAERAH INI SUDAH TIDAK AMAN UNTUK RAKYAT LANNY JAYA MAKA KEHADIRAN TNI-POLRI SANGAT DIBUTUHKAN MAKA RAKYAT HARUS LEPASKAN LAHAN TANAH UNTUK MEMBANGUN KODIM DAN POLRES. INI AGENDA DAN TUJUAN TNI-POLRI.”
Fakta dan sejarah membuktikan bahwa rakyat Lanny Jaya dan rakyat dan bangsa West Papua pernah hidup dengan aman dan damai di atas tanah leluhur mereka. Tetapi, kehadiran TNI/Polri menimbulkan kekerasan, kejahatan, kekejaman, keresahan, ketakutan yang LUAR BIASA dalam kehidupan rakyat dan bangsa West Papua.
- Tanah di Larang untuk dijual dan diserahkan
Pada Kongres ke-18 Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua di Wamena pada 11-14 Desember 2017 telah diputuskan bahwa wilayah pelayanan Baptis dan mayoritas warga Baptis di Kabupaten Lanny Jaya dilarang menjual Tanah. Karena Tanah adalah hidup kita. Di Lanny Jaya tidak ada Tanah yang kosong. Tanah yang ada adalah tanah untuk berkebun dan untuk membangun rumah/honai. Tanah adalah pemberian Tuhan dan untuk anak dan cucu ke depan. Tanah adalah masa depan anak-anak kami.
- Berkat dan Kutuk
Ada yang perlu diperhatikan oleh anggota TNI-POLRI bahwa jika Anda melaksanakan tugas dengan benar, jujur, adil, dengan kasih dan tidak membuat orang lain menderita dan sudah, Anda orang yang diberkati oleh Tuhan dalam hidupmu, dalam tugasmu, dalam keluargamu/rumah tanggamu, anak dan cucumu. Anda akan menjadi berkat bagi banyak orang. Anda akan diberkati dan dijaga dan dilindungi oleh TUHAN selama-lamanya. Anggota anggota TNI/Polri yang jujur dan benar, Anda menjadi bintang yang bercahaya di bumi ( Filipi 2:14-15).
Sebaliknya, Anda Anggota TNI/POLRI yang melaksanakan tugas dengan tidak benar, tidak jujur, tidak adil, tidak memiliki hati kasih, yang ikut merancang penipuan, ikut rancang rekayasa, tangan yang menyentuh atau menembak mati rakyat sipil dengan stigma atau mitos OPM dan apapun namanya, Anda HARUS INGAT dan HARUS CATAT bahwa KUTUK, MURKA, MALAPETAKA, MUSIBAH-MUSIBAH tidak akan pernah jauh dari Anda, keluarga/rumah tangga Anda, dan anak dan cucu Anda.
Saudara-saudara anggota TNI/Polri, mana yang Anda pilih BERKAT dari TUHAN atau KUTUK, MURKA, AMARAH, MALAPETAKA dari TUHAN?
Ingat, jangan lupa, catat, doa-doa orang-orang kecil dari balik honai didengar Tuhan. Air mata orang-orang kecil dari balik honai sedang dilihat oleh Tuhan. Tetesan darah orang-orang kecil yang tidak bersalah sedang dilihat Tuhan. Penderitaan umat Tuhan di Tanah ini sedang dilihat Tuhan.
Doa dan harapan bapak Gembala, melalui refleksi ini, menyadarkan Anda TNI/Polri HARUS berhenti kejahatanmu.
Ninogoba Allah Ninom. Waa…
Penulis: Presiden Badan Pelayan Pusat Persekutuan Gereja-Gereja Baptis Papua.
Ita Wakhu Purom, Minggu, 4 November 2018; 06:59AM
——
——
Anda, Anggota TNI/Polri: Jika Mau komplein/protes:
Bp Gembala menunggu melalui : HP/WA: 08124888458.
0 Comments:
Posting Komentar