Dr. Socratez S.Yoman |
PERJUANGAN RAKYAT DAN BANGSA WEST PAPUA DENGAN JALAN DAMAI
Oleh Gembala Dr. Socratez S.Yoman
1. Pendahuluan
Tikomemedia_jayapura. Di abad ke-21, dalam era terus berubah, modernisasi teknologi, berkembangnya ilmu pengetahuan dan semakin majunya nilai-nilai peradaban manusia, rakyat dan bangsa West Papua sudah meninggalkan cara-cara kuno, primitif dan usang, yaitu kekerasan. Karena kekerasan tidak pernah menyelesaikan masalah. Ia melahirkan kekerasan baru yang lebih kejam, brutal dan biasanya mengorbankan rakyat yang tidak bersalah.
Kita harus mengakui dan menghormati kesadaran bangsa West Papua yang telah memilih perjuangan dengan jalan DAMAI.
Apapun namanya label/stigma yang dikreasi para penguasa kolonial Indonesia yang menduduki dan menindas rakyat dan bangsa West Papua selama 50 tahun lebih, dengan stigma GPK, GPL, OPM, OTK, GPSB, Separatis, semuanya ini tidak pernah menyurutkan moral dan semangat perjuangan rakyat dan bangsa West Papua dalam memperjuangkan harga diri dan martabatnya kemanusiaannya dengan jalan DAMAI.
Kita semua tahu, ada pembantain Orang Asli Papua atas nama NKRI yang merupakan tragedi kemanusiaan, pelanggaran berat HAM yang dilakukan Negara/Pemerintah Republik Indonesia selama 57 tahun yang telah menjadi agenda komunitas internasional
Yang terpenting hari ini ialah ada kesadaran kolektif rakyat dan bangsa West Papua bahwa ada bangsa penjajah yang sedang menindas mereka. Dalam kesadaran ini mereka telah membentuk wadah bersama sebagai payung resmi politik, yaitu United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) yang diterima dan didukung negara-negara merdeka dan seluruh komunitas global.
Tujuan pembentukan ULMWP ialah perjuangan rakyat dan bangsa West Papua melalui jalan DAMAI. Perjuangan jalan DAMAI adalah perjuangan yang tidak melukai lawan dan siapapun. Jalan DAMAI yang ditempuh ULMWP ialah doa dan kerinduan bersama semua orang yang mencintai kedamaian, harmoni, mengakui martabat manusia dan menghormati kesamaan hak.
[15/12 16:01] Presiden Baptis: 2. Kasus Nduga 1 Desember 2018 patut dipertanyakan
Komitmen perjuangan rakyat dan bangsa West Papua sudah jelas melalui jalan DAMAI. Itu sudah terbukti dengan mendapat simpati dan dukungan masyakarat internasional yang cinta DAMAI. Karena itu, perlu dipertanyakan kasus penembakan di Nduga dalam satu hari membantai 16 orang Indonesia.
2.1. Apakah pembantaian ini benar dilakukan oleh OPM? Karena para pejuang OPM sejati telah memilih perjuangan dengan jalan DAMAI.
2.2. Apakah pembantaian 16 orang Indonesia ini bagian dari skenario Indonesia (terutama TNI/Polri) untuk menyudutkan perjuangan DAMAI yang digemakan ULMWP?
3. TNI/Polri Membantai 500.000 Orang Asli Papua
Banyak orang belum tahu bahwa tangan TNI/Polri berlumuran darah atau tangan mereka berdarah-darah karena mereka membantai 500.000 Orang Asli Papua selama 57 tahun. Tetapi tidak ada yang berteriak dan kerahkan pasukan dan helikopter. Nasib malang Orang Asli Papua yang selalu menjadi buruan para serdadu Indonesia. Pembantaian ini dilakukan dalam keadaan sadar oleh para serdadu Indonesia atas nama keamanan nasional dan demi NKRI.
Presiden dan wakil presiden Republik Indonesia, Mengkopolhukam, Ketua DPR RI memerintahkan Operasi Militer untuk membela 16 orang Indonesia yang diduga dibunuh OPM.
4. Siapa yang lebih layak diberi pangkat Teroris?
Nalar sehat dan dengan hati nurani yang sehat, yang layak disebut Teroris itu ialah mereka yang membantai rakyat sipil 500.000 Orang Asli Papua, bukan OPM yang membunuh 16 orang Indonesia di Nduga.
Indonesia sudah bisa masuk kategori Negara Teroris karena membantai 500.000 Orang Asli Papua. Ini pemusnahan yang sengaja, terprogram, terstruktur dan masif yang dilakukan Indonesia.
5. Solusi
5.1. Perjuangan rakyat dan bangsa West Papua untuk Merdeka tetap dengan jalan DAMAI dengan menolak kekerasan.
5.2. ULMWP bersama negara-negara Pendukung melobi PBB untuk Intervensi Misi Kemanusiaan PBB di West Papua."Tutur" Yoman
15/12/2018)
15/12/2018)
Editor,Admin_Tikomemedia.
0 Comments:
Posting Komentar