Berita Papua

Wentius Nemiangge Pimpin Evakuasi Korban di Nduga

Tim Evakusi Korban Nduga di Pimpin Wakil Bupati dan Ketua DPRD Kabupaten Nduga
Tim Evakuasi Korban di Nduga dipimpin langsung Wakil Bupati dan Ketua DPRD ( Foto : Pdt.Elias Tabuni/Tikomemedia)

Nduga,Tikomemedia.com---
Pasca kejadian pemboman yang dilakukan oleh anggota TNI terhadap masyarakat sipil di Kabupaten Nduga pada  (02/12/2018) mulai dilakukan evakuai. evakusi ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wentius Nemiangge.

,Pemerintah Republik Indonesia melalui Pak Presiden Ir. Joko Widodo sendiri maupun Menteri pertahanan telah memerintahkan untuk melakukan operasi operasi di yigi. Pernyataan presiden dan pejabat negara lainnya tersebut diikuti oleh pendropingan pasukan besar-besaran di Nduga Papua. Faktanya pasukan yang di datangkan ke Nduga tidak hanya ditempatkan dan melakukan operasi di tempat kejadian tetapi telah meluas hingga di distrik-distrik lainnya.



Akibat operasi tersebut,masyarakat dari berbagai distrik di Kbaupaten Nduga ketakutan dan mengungsi ke beberapa Kabupaten lain,sebagian besarnya mengungsi ke hutan.

Selain itu belum ada kepastian tentang jumlah orang yang menjadi korban dalam kejadian tanggal 1 sampai tanggal 3 desember 2018 tersebut. Informasi yang beredar ada 31 orang yang menjadi korban namun hingga saat ini jenaza korban yang telah ditemukan sebanyak 17 jenazah. Sementara itu, informasih yang terus beredar bahwa masih ada 4 orang yang belum ditemukan. Atas dasar itulah,Pemda Kabupaten Nduga membentuk tim untuk melakukan evakuasi terhadap evakuasi tersebut.

Tim evakuasi pemerintah kabupaten Nduga dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Nduga dan ketua DPRD Kbaupaten Nduga,LSM,Tokoh Masyarakat,tokoh gereja,Lembaga advokasi Hak asasi Manusia internasional,telah turun untuk mencari korban di Distrik Mbua,Dal,dan Mbulmuyalma. Tim evakuasi ini berada di lapangan sejak tanggal 13 Desember sampai 17 desember 2018.

Atas dasar temuan fakta lapangan diatas maka kami menyampaikan :

1. Agar semua pihak jangan menyampaikan informasih sembarangan tetapi harus berdasarkan data temuan di lapangan. Selama ini banyak informasi yang beredar tetapi tidak berdasarkan fakta di lapangan. Fakta di lapangan banyak beredar dari yang beredar di media.

2. Tim turun ke lapangan untuk mengevakusi 4 orang korban. Namun hingga kembali ke Wamena, tim tidak menemukan 4 orang korban dari para pekerja jembatan. Malahan, tim menemukan ada 3 jenazah warga sipil dan 1 orang korban luka tembak bagian leher kanan depan menembus punggung kiri tetapi korban masih hidup di Distrik Mbulmuyalma. Tim meminta TNI mengirim helicopter untuk mengevakuasi korban,namun karena tidak ada helicopter yang datang, akhirnya pada malam 15 desember,korban meninggal dunia. Total korban warga sipil yang meninggal sebanyak 4 orang ( 2 orang di Mbua,1 di Dal ,dan 1 di Mbulmuyalma ). Dua diantaranya adalah anak di bawah umur.

3. Tim akan turun lagi ke distrik-distrik yang belum dijangkau sebelum namun saat ini sedang ada operasi. Karena itu,ketika tim turun jangan ada apparat yang mengikuti tim sebagaimana telah disampaikan oleh tim sehingga tim bisa masuk dan tim bisa bertemu dengan semua masyarakat yang sedang mengungsi dan trauma terhadap apparat. Hal ini penting agar tim bisa bekerja maksimal dan tidak menimbulkan adanya kontak tembak dengan TPNPB saat tim mencari korban.

4. Kami meminta agar TNI/Polri menarik pasukan dari Nduga dan TPNPB menahan diri agar masyarakat yang sedang mengungsi di hutan-hutan bisa segera kembali ke tempat tinggal mereka dan tidak ada korban jiwa masyarakat sipil lagi.





Pewarta : Nias Baye
Editor    : Luis Kabak



About Luis Kabak

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.