Fransiskus (Fler) Kocu Pilot Putra Papua |
Penulis : Bael Wandikbo
Sosok Fransiskus Kocu mungkin
belum di kenal secara umum, ya itulah “Fler” nama sapannya dia adalah putra
terbaik asal Maybrat (Papua) yang sekarang berprofesi sebagai kapten pilot si
burung besi Lione Air Boeng 737-900ER.
Lahir dari keluarga kurang mampu
bukan berarti pasrah dengan keadaan. Jika ada kemauan, kerja keras, tekun,
disiplin serta yang utama takut Tuhan, maka impian dan cita-citamu terwujud
itulah komitmen yang selalu di pegangnya sampai pada puncak kesuksesanya
menjadi kapten pilot.
Pilot asal Papua
Fransiskus (Fler) Kocu Pilot
Putra Papua
Berikut inilah motivasi sang
kapten kepada generasi mudah Papua pada umumnya untuk meraih kesuksesan bukan
hanya menjadi seorang pilot melainkan profesi lainnya.
1. Harus punya mental sukses
Agar mencapai apa yang kita
inginkan maupun cita-cita yang menjadi impian kita yang hendak akan di
wujudkan, maka solusinya dalam diri kita harus tanamkan “Mental sukses” di mana
kepercayaan yang teguh akan komitmen bahwa apa yan kita perjuangkan itu pasti
berhasil, walaupun kegagalan menghampirinya. Kalau tidak punya mental sukses
maka rasanya tidak termotivasi dalam berusaha meraih impian kita, apa lagi
kalau ada tantang datang pasti nyerah deh..
2. Mau belajar
Ya, belajar adalah hal yang
sangat penting dalam menambah wawasan serta mendapatkan informasi yang baru.
Tentu belajar bukan haya sebatas pena dengan kertas,melainkan belajar semua hal
(+) termasuk pengalaman diri kita sendiri maupun orang lain, yang tentunya
menjadi senjata ampuh bagi kita agar terus berkembang.
3. Harus disiplin
Kata putra Presiden RI ke III,
Ilham Habibie “Sepintar-pintarnya orang kalo tidak mau disiplin, itu susah”.
Disiplin merupakan persaan dan patuh terhadap nilai-nilai yang menjadi
tanggungjawab kita. Baik itu disiplin diri, disiplin waktu, disiplin belajar,
kerja dan lain-lain. Sehingga dengan adanya komitmen akan disiplin biasanya
membawa orang pada puncak keberhasilan.
4. Rendah hati
Kita adalah manusia biasa yang
menjujung tinggi nilai moralitas, yang mana di ajarkan oleh agama maupun petuah
orang tua kita. Tetapi kadang kita sendiri juga menimpang dari hal tersebut.
Pada hal rendah hati adalah sikap yang mulia,menghargai orang lain, tidak
sombong. Dengan demikian relasi kita dengan orang lain tetap terjaga.
Apa lagi kalo sombong atau cuek
itu artinya kejatuhan sudah dekat dan maut kegagalan akan menjemputnya
5. Hindari pergaulan yang jelek
Orang akan menilai kita dengan
melihat ” Dengan siapa kita bergaul” sehingga presepsi pada umunya bahwa kalo
kita bergaul dengan orang baik tentu pemikiran mereka, pasti dia orang yang
baik, begitupun sebaliknya. Pergaulan jelek biasanya tidak memberikan nilai
tambah dan tentunya membawa efek yang negatif serta menghambat pencapain
kesuksesan dari impian dan harapan kita.
6. Jangan menghabiskan waktu
dengan hal-hal tidak produktif
“Waktu adalah uang”, ”waktu
adalah emas” jadi ungkapan-ungkapan seperti ini memberi syarat bahwa betapa
pentingnya waktu. Oleh karena kita tidak boleh menyia-nyiakan waktu itu,
misalnya tugas kita selesaikan hari ini atau jam ini harus selesaikan. Jangan
hanya menghabiskan waktu kita di medsos atau nongkrong atau melakukan hal-hal
yang tidak membawa nilai tambah. Sehingga tugas menumpuk dan stres pun tinggi.
7. Jangan lupa berdoa
Karena Tuhanlah kita bisa masih
hidup, maka bersyukurlah kepadan-Nya dengan berdoa minta berkat, pertolongan,
perlindungan-nya, petujunjuk akan apa yang sudah kita lakukan dan akan kita
lakukan. Sehingga Tuhan memberikan petunjuk bagi kita, semuanya itu berhasil
Karena ada DOA.
Itulah sosok inspiratif putra
Papua yang sudah sukses dalam karienya, Demikian hal yang menjadi terpenting
bagi kita generasi Papua adalah kata motivasinya agar kitapun menjadi orang
sukses di segala bidang yang kita tekuni masing- masing…. God Bless
[papuasukses]
Sumber : Nawor Lano
0 Comments:
Posting Komentar