Bagaimana Tanggapan Pemimpin Papua Dengan Sebutan Monyet

(Media Koran Kejora/AMP) Photo
HOLANDIA PAPUA, Tikomemedia.com - (Minggu, 18 Agustus 2019-13:25 Waktu West Papua). Rakyat dan bangsa West Papua memang benar-benar disakiti, dihinakan, direndahkan martabat kemanusiaan selama 57 tahun, bahkan sampai sudah 74 tahun kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 2019. Mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang mengalami penghinaan dan penyiksaan diluar batas-batas kemanusiaan. Realitas ini membuat saya menangis melihat perlakuan terhadap anak-anak kami yang sedang mencari ilmu untuk masa depan yang lebih baik untuk rakyat dan bangsa mereka. Tutur Presiden Gereja Baptis Se-Papua (Dr. Socratez S.Yoman).

Kalau mereka bilang kami monyet dan apapun sebutannya, kita jangan membalas dengan caci-maki dan penghinaan. Karena pesan Tuhan Allah sangat jelas dan tegas: “Ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka katakan.” Ketika kita tidak membalas seperti kata-kata dan tindakan mereka,  berarti kita sudah menang dan kita adalah bangsa yang bermartabat dan terhormat. Kita telah menyatakan iman kita kepada orang banyak. Kita telah menjadi saksi bagi Yesus Kristus yang pernah mati disalib di Golgota, dikuburkan dan telah bangkit. Ungkapnya.

Kita harus mempunyai kewajiban iman dan moral serta hati nurani untuk mengubah cara pandang dan tindakan Rakyat dan Bangsa Indonesia dengan kasih dan damai. Anda harus berbahagia karena Anda telah menjadi pahlawan cinta kasih dan kedamaian untuk semua orang. ”Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (Matius 5:9). Ujarnya.

Walaupun Rakyat dan Bangsa West Papua dihina, dilecehkan dan direndahkan martabat kemanusiaan kita, kita tetap berdiri pada iman dan percaya kepada Tuhan Yesus Kristus untuk mendidik, mengajar dan mengubah karakter dan tabiat penguasa Indonesia yang jahat, kejam, brutal dan kriminal itu supaya mereka menjadi orang-orang yang bermoral dan memiliki perasaan kemanusiaan. Ditambahkan.

Anak-anakku dan adik-adikku di Asrama Surabaya dan Malang, Anda, saya berpegang pada kebenaran dan kasih dan kedamaian yang akan terbukti dengan sendirinya ke depan, bahwa semua manusia diciptakan setara dan diberkati hak-hak asasi tertentu oleh Sang Pencipta; dan diantaranya hak hidup, kebebasan, dan usaha mencapai kebahagiaan sesama. 

Anak-anakku, dalam keadaan tersakiti dan dihinakan seperti itu, Anda sendiri harus hadir untuk menjadi agen perubahan yang kita dan semua orang inginkan di dunia ini. Anda adalah pahlawan perubahan. Anda sedang berusaha mengubah mereka. Anda juga perlu melihat cahaya dan sinar kebaikan di hati semua orang Indonesia. Karena tidak  semua rakyat dan bangsa Indonesia menghina dan merendahkan martabat dan harga diri kami.

Penulis (Gembala Dr. Socratez S.Yoman, M.A - Presiden  Gereja Baptis West Papua)
Editor (Kevin Bob Tujuh Suku - Anggota Tikomemedia.com)

About TONGOIKALNEWS.COM

Aktivis Independen Papua dan juga Jurnalis Tikomemedia.com - Majalahwekonews.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.