"Massa Aksi (AMP) dan (FRI-WP) Dihadang dan Direferesif Oleh ORMAS, INTEL, TNI/POLRI Dan Wali Kota Malang Secara Injustice"


Sumber Foto
(Media AMP Komite Kota Malang - Tikomemedia.com)

"Massa Aksi (AMP) dan (FRI-WP) Dihadang dan Direferesif Oleh ORMAS, INTEL, TNI/POLRI Dan Wali Kota Malang Secara Injustice"

MEDIA (AMP) Komite Kota Malang - Tikomemedia.com - Data falid yang diterima dari JUBIR pada Kamis, 15 Agustus 2019. 18:30 WIB. Kronologis lengkap -Massa Aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Hari Kamis, Tanggal 15 Agustus 2019. Massa aksi damai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP). - Tutur massa aksi yang terkena pukulan goresan dari ORMAS (Alsena Gwijangge).

Jam 8:30 WIB massa aksi tiba di titik aksi damai, di samping BANK BCA Jl. Kahuripan. Massa aksi dihadang dan langsung direferesif oleh ORMAS dan Intel berpakaian preman, massa aksi berjumlah 43 orang. Massa aksi diejek dengan nama binatang, dipukul dengan helm, dilempar dengan batu dan ditendang, saat itu ada pihak kepolisian namun sama sekali tidak melakukan aksi pengamanan secara langsung. Namun, massa aksi dibiarkan direperesif oleh pihak ORMAS dan INTEL, sehingga beberapa massa aksi yang terkena lemparan batu dan direferesif mengalami luka yang sangat serius. - Ungkapnya.
Lanjut. . . 
Massa aksi direferesif hingga ke arah Alun-alun kota Malang Jl. Raya Malang - Gempol. Korban dari massa aksi berjumlah berjumlah 9 orang dengan luka berat dan sisanya massa aksi hampir semua mengalami luka-luka akibat di referesif. Massa aksi masing-masing langsung melakukan upaya perlindungan diri dengan melakukan referesif balik hinggga menyebabkan salah satu dari kelompok tak dikenal terluka. Setelah itu TNI/POLRI semakin banyak (2 Mobil Dalmas, 2 Mobil Sabarah, 3 Motor Polisi, dan beberapa mobil polisi lainnya). Massa aksi kembali ke titik star awal di Jl. Kahuripan dan melakukan orasi politik namun, sempat beberapa kali terjadi perdebatan antara polisi dan Massa aksi, karena bagi massa aksi polisi telah melakukan pembiaraan saat Ormas melakukan represif. - Pungkasnya.

Jam 09:29 WIB massa aksi menerima informasi bahwa 13 kawan-kawan dari massa aksi ditahan dan direferesif oleh pihak kepolisian saat menuju ke titik star aksi damai. Diantara 13 Massa aksi yang ditahan dan direferesif ada 2 orang yang kena luka berat dan sisanya terkena luka ringan. Setelah itu, massa aksi tetap melanjutkan aksinya di titik mulai aksi dan meminta polisi mengembalikan kawan-kawan dari massa aksi yang ditahan.

Jam 09:37 WIB Saat Massa Aksi melakukan orasi tiba-tiba ada Mobil Dalmas TNI melaju dengan kencang dari belakang massa aksi hingga hampir menabrak massa aksi yang sedang duduk dan mendengarkan orasi. Orasi pun berjalan 30-40 menit lalu Bantuan Hukum (RICHARDANI NAWIPA S.H) yang mengadvokasi massa aksi. Saat Richardani bernegosiasa dengan pihak kepolisian, muncul ormas dan intel berpakaian preman dari belakang massa aksi dan dihadang pihak kepolisian, negosiasinya tidak diterima oleh pihak kepolisian dan lima menit kemudian massa aksi dipaksa naik ke mobil Dalmas Polisi dan saat itu terjadi aksi pemukulan terhadap massa aksi oleh pihak kepolisian. Lalu massa aksi diangkut paksa dan terjadi aksi lempar rica-rica oleh ormas ke Mobil Dalmas, hingga mengenai beberapa massa aksi. Massa aksi diturunkan di Terminal Landungsari.

Jam 11:38 WIB massa aksi damai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) setelah sampai di sekretariat dan melakukan pengecekan terhadap kawan-kawan yang telah kena lemparan dan pukulan, jumlah total massa aksi berjumlah 56 orang. Nama-nama korban luka berat dan luka ringan adalah sebagai berikut :
1.         Pinel Gwijangge (22 thn) = Kepala bagian kanan picah
2.         Awi Pahabol (22 thn) = Kepala bagian kanan picah
3.         Lambentus Woge (24th) = Telinga belakang goresan dalam
4.         Warinus Wilil (23 th) = Kepala Belakang bocor kiri dan kanan
5.         Pilatus Yusuf (19 th) = kening kiri picah
6.         Harminus Loho (2o th) = bibir bawah picah, hidung, kepala tengah bocor
7.         Alsena Gwijangge (18= th) = telinga kanan dalam picah 
8.         Yulianus Hilapok (19 th) = dahi atas pilipis kiri picah
9.         Timinus Gwijangge (21 th) = telinga belakang cakar, pelipis mata bengkak
10.       Nikson Penggu (22 th) = kepala belakang picah
11.       Barto Gwijangge (21 th) = Dahi kanan atas pelipis picah
12.       Daniel Kadepa (23 th) = bibir atas dalam picah 
13.       Jeksen (22 th) = Ibu jari sobek, dileher kanan lecet
14.       Melky Huby (23 th) = Kepala Belakang picah
15.       Melki Elopere (17 th) = Hidung tergores dalam 
16.       Anandi Gwijangge (20 th) = Pelipis kanan picah
17.       Erince Penggu (21 th) = Kena lemparan rica bawah kiri
18.       Opran Gombo (18 th) = Pundak kiri goresan dalam dan leher kiri kece
19.       Feri Takimai (21 th) = Tulang kering kiri gores
Nama-nama massa aksi damai Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) yang kena luka ringan, lemparan rica dari ORMAS adalah sebagai beriku :
20        Alex Wonda (20 th) = lutut kanan bawah lecet.
21        Ferry Takimai (21 th) = Badan & leher kiri
22        Dani Nawipa (24 th) = kena lemparan rica Dimata
23        Jekson Degei (23 th) = Masuk telinga kiri

Date (Jumat, 15 Agustus 2019 – 03:40 Waktu Indonesia Barat)
Sumber Data (Anggota LBH Surabaya. Richardani Nawip, S.H)
Lokasi (Surabaya – Malang, Provinsi Jawa Timur)
Editor (Anggota Tikomemedia.com – Kevin Bob Tujuh Suku)

About TONGOIKALNEWS.COM

Aktivis Independen Papua dan juga Jurnalis Tikomemedia.com - Majalahwekonews.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.