Jakarta Kaonak.com .Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Papua, Yunus
Wenda, mengatakan, aparat keamanan di Papua memperlakukan secara tidak
manusiawi 2000 warga Papua saat melakukan aksi unjuk rasa di Provinsi
Papua pada awal bulan Mei Tahun 2016.
"Masyarakat Papua disiksa,
dipukul secara tidak manusiawi di lapangan terbuka yang dilakukan oleh
aparat keamanan dan ini dilihat masyarakat Internasional," kata dia kepada di Gedung Parlemen, Senayan di Jakarta pada hari Jumat (27/5).
Dia mengatakan selama ini penanganan aksi unjuk rasa yang dilakukan
aparat keamanan baik TNI atau Polisi tidak manusiawi. Kondisi Papua saat
ini jangan dilihat seperti pada tahun 1940 atau 1980.
"Hari ini masyarakat Internasional memperhatikan masyarakat Papua apalagi dalam waktu mendatang pertemuan pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) akan kembali digulirkan," kata dia.
Dia menyarankan agar aparat yang dikirim ke Papua belajar adat istiadat masyarakat Papua sehingga aparat mengetahui apa yang harus dilakukan.
"Saya tidak tahu apakah pemerintah mengikuti ini atau tidak. Pemerintah jangan menganggap ini biasa-biasa saja. Salah satu solusi saat ini sebenarnya adalah Revisi Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua," tambah dia
Editor : Adm
Sumber :
satuharapan.com
"Hari ini masyarakat Internasional memperhatikan masyarakat Papua apalagi dalam waktu mendatang pertemuan pemimpin Melanesian Spearhead Group (MSG) akan kembali digulirkan," kata dia.
Dia menyarankan agar aparat yang dikirim ke Papua belajar adat istiadat masyarakat Papua sehingga aparat mengetahui apa yang harus dilakukan.
"Saya tidak tahu apakah pemerintah mengikuti ini atau tidak. Pemerintah jangan menganggap ini biasa-biasa saja. Salah satu solusi saat ini sebenarnya adalah Revisi Undang-Undang No 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Papua," tambah dia
Editor : Adm
Sumber :
satuharapan.com
0 Comments:
Posting Komentar