KNPB Tuding Intelijen Negara



https://scontent-sin1-1.xx.fbcdn.net/v/l/t1.0-9/13177932_1795421207355421_294564502310805164_n.jpg?oh=7d28dfaf31e5a97f279d0a399e3afb85&oe=57AC2947 
Foto/Jainuri : Jubir Nasional KNPB, Bazoka Logo didampingi Sekretaris Umum, Ones Suhuniap, saat memberikan keterangan kepada wartawan di halaman Museum Negeri Papua di Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Selasa (10/5)
JAYAPURA   Kaonak .com .Badan pengurus pusat Komite Nasional Papua Barat (BPP KNPB) melalui Jubir Nasional,
Rabu, 11 Mei 2016 Bazoka Logo didampingi Sekretaris Umum, Ones Suhuniap menuding pihak intelijen Negara bermain dalam aksi penolakan keberadaan organisasinya melalui aksi demo beberapa waktu lalu di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sekedar diketahui, penolakan terhadap organisasi KNPB melalui demo pembakaran bendera bintang kejora )BK) dan bendera organisasi KNPB, digelar Kelompok Masyarakat Pencinta Damai Papua (MPDP) yang dikoordinir Sarlens Ayatanoi pada 2 Mei 2016 lalu di Sentani, Kabupaten Jayapura.
Atas aksi tersebut, belakangan mendapat dukung dari Ketua Dewan Adat Keerom (DAK) Herman Yoku.
“Itu lagu lama. Itu terjadi seperti saat Timor Leste lalu. Jadi kami tidak perlu tanggapi yang itu,” ungkap Bazoka Logo saat menggelar jumpa pers di halaman Museum Waena, Selasa (10/5).
Ditegaskan bahwa aksi penolakan terhadap keberadaan organisasi KNPB bukan oleh orang Papua. “Itu wajah Indonesia yang lakukan itu,” tegasnya.
Aksi pembakaran bendera KNPB dan bendera Bintang Kejor serta dukungan atas aksi tersebut, menurut Bazoka Logo merupakan aksi kecil.
“Itu kecil, kami harus lihat lebih besar terjadi. Itu kepanikan negara ini sudah terbukti, semakin hari semakin kelihatan,” tegasnya lagi.
Ones Suhuniap menambahkan bahwa aksi penolakan terhadap KNPB tersebut dilakukan karena pihak intelijen telah kewalahan menghadapi gerakan KNPB.
“Saya kira itu intelijen yang kewalahan dengan gerakan KNPB, itu bagian dari bagaimana supaya dong harus buat sesuatu. Jadi bukan murni dari rakyat Papua, tapi itu intelijen punya mainan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut Bazoka Logo didampingi Ones Suhuniap dan sejumlah simpatisannya merilis jumlah peserta aksi demo yang digelar pada 2 Mei 2016 yang ditangkap aparat kepolisian di sejumlah daerah, masing-masing di Kota Jayapura 1733 orang aktifis ditahan, Sentani 5 orang, Wamena 14 orang, Merauke 200 orang, Sorong 28 orang, Makassar 44 orang.
Dari total 2024 aktifis yang ditangkap, menurut Bazoka Logo, empat aktifis KNPB masih ditahan aparat kepolisian, yakni di Merauke dua orang dan di Wamena dua orang.
“Laporan ini juga merupakan laporan akhir berdasarkan data di lapangan dari seluruh wilayah KNPB Sorong sampai Merauke dan KNPB Konsulat Indonesia Tengah,” ungkapnya mengenai data aktifis KNPB yang ditangkap dan ditahan aparat kepolisian saat menggelar aksi demo damai tanggal 2 Mei 2016 lalu.
Aksi demo sendiri, diklai sebagai bentuk dukungan orang Papua yang difasilitasi KNPB, terhadap pertemuan internasional Parlementarian For West Papua (IPWP) dan mendukung ULMWP mewakili rakyat Papua menjadi anggota penuh MSG, sekaligus menolak hari aneksasi Bangsa Papua Barat dalam kekuasaan Indonesia sejak 1 Mei 1963
Bazoka Logo pun menyatakan komitmennya untuk tetap pada pendiriannya dalam menyuarakan Papua merdeka.
“Itu adalah permainan kami. Dan kami akan bertahan di tempat itu. Kami tidak akan melanggar hukum, tapi bagaimana Indonesia dia melanggar hukum,” tandasnya.
Dikatakan, bahwa keberadaan organisasi KNPB adalah organisasi masyarakat yang kebebasannya diatur dalam UUD 45 RI. “UUD 45 jelas mengatur kebebasan berorganisasi. Dan KNPB adalah organisasi masyarakat garis keras yang memperjuangkan Papua merdeka,” lanjutnya.
Masih dengan nada tegas, bahwa ia sangat bangga bila dinyatakan bahwa tindakannya dinilai sebagai tindakan makar. “Kasus makar yang dituduhkan kepada kami, itu kami senang. Karena menandakan bahwa tanah ini bersengketa terkait makar,” ungkapnya.

About tikomemedia.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.