Ilustrasi :tenjocity.files.wordpress, Menjadi Pertanyaan besar tenaga Guru di kabupaten Jayawijaya
Guru Bermain Togel Generasi Hancur
Jayawijaya Kaonak.com .Pendidikan Di Kabupaten jayawijaya Menjadi Tolak ukur masa depan Kota wamena namun saat ini Wamena Mebutuhkan Ketertiban sistem dan Perhatikan Khusus dari segi kehidupan Para tenaga Kerja,dan menteliti Sistem Pengajar Parah Tenaga pengajar Di wamena .
Dalam Hal ini Mengundang Banyak Perhatian Publik dan Menjadi trending topik yang di bahas sosoial media Beredar Di semua kalangan Pengguna sosial Media, Joram Aligar Yogobi di Rektur YUKEMDI melaporkan Dalam akund Resminya
turtur Yoram "Pagi ini hari Selasa 07 Juni 2016 melalui Berita Pagi RRI Wamena, Ketua I DPRD Jayawijaya Matias Tabuni
menyatakan bahwa beberapa Sekolah Dasar yang Beliau kunjungi dan
laporan Laporan yang disampaikan oleh masyarakat ternyata banyak sekolah yang
tidak aktif. Hal ini disebabkan oleh adanya oknum guru yang tidak
melaksanakan tugasnya karena berbagai alasan. Banyak ditemui bahwa oknum
guru mengais rejeki dengan permainan togel.
Kegiatan Togel ini sudah menjamur di sudut-sudut kota Wamena. Banyak guru membawa bawa buku tulis dan bolpen berkeliaran di tempat-tempat togel.
Kegiatan Togel ini sudah menjamur di sudut-sudut kota Wamena. Banyak guru membawa bawa buku tulis dan bolpen berkeliaran di tempat-tempat togel.
Bila kondisi ini dibiarkan maka bisa dibayangkan bagaimana masa depan generasi Papua di Jayawijaya? Masa Depan Jayawijaya akan Suram karena Generasinya tidak berpendidikan. Hal yang mengerikan akan terjadi. Keinginan untuk menjadi Tuan tidak akan pernah tercapai. Hanya akan menjdi sebuah IMPIAN BELAKA.
BAPAK DAN IBU GURU YANG TERHORMAT, MOHON KEPEDULIANNYA UNTUK MENDIDIK GENERASI MUDA PAPUA . ANDA PENTING UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK DI TANAH INI. WA....
tutur Yoram Dalam Status Akund Reminya.
Dan situasi ini Juga Mengundang Perhatiantian Publik. Melihat Situasi Seperti ini Marthen Medlama,S.Pd. M.Si
Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Teknik Komputer (STMIK) Agamua Wamena. Menanggapi dan Menyarankan situasi ini, tutur "Saran
saya Buat kita sekalian : Kita tidak bisa secara sepihak menyalahkan
guru saja tetapi yang harus kita lakukan adalah mengidentifikasi
masalah-masalah yang menyebabkan guru menjadi malas lalu dicari
solusinya. Guru sebagai manusia juga memiliki tingkat
kebosanaan setelah sekian tahun bertugas ditempat yang sama dengan
fasilitas yang begitu saja dan tentunya mereka juga memiliki keinginan
sebagai manusia.. tetapi jika semua itu tidak terpenuhi maka kondisinya
akan jadi seperti yang telah digambarkan di atas.
Kemajuan pendidikan di
suatu daerah bukan hanya tanggung jawab tunggal seorang guru, namun
merupakan tanggung jawab kolektif baik pemerintah, orang tua, gereja,
dan LSM-LSM yang bergerak dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini saya
tidak sedang membela para guru namun saya ingin menyampaikan bahwa
pendidikan itu ialah tanggung jawab kita sekalian. SAVE OUR TEACHER and
SAVE OUR EDUCATION.tutur di akund resminya wugari abua .
Editor : Nies
Editor : Nies
0 Comments:
Posting Komentar