Berdasarkan laporan yang di keluarkan dari Knpb Konsulat Indonesia, bahwa aparat keamanan di Manado bersikeras untuk membatalkan Aksi Nasional yang di Mediasi oleh Knpb Konsulat untuk turun jalan pada 19/12/16.
Berikut laporannya:
Manado - Sulut, Kepala Intelkam Polresta Manado dan Kepala Polsek Malalayang datang ke Asrama Mahasiswa Papua, Cenderawasih V. Manado. Untuk mengecek ulang surat pemberitahuan mengenai aksi besok 19/12/16.
Manado jam 20.15 Wit. Pada malam hari ini, Kepala Kazat Intelkam Polresta dan Kepala Polsek datang minta koordinasi pada Ketua Knpb Konsulat Indonesia Tuan: Hiskia Meaga untuk agenda besok tidak usah di laksanakan. Sebelum kedatangan mereka, ada komunikasi dari Kazat Intel Polresta Manado, dengan alasan mau diskusi mengegani Aksi Nasional yang akan dilaksana pada tanggal 19/12/16, lalu Ketua KNPB mengajak mereka untuk datang ke Asrama. Tepat pukul 20.15 Wit. Kepala kazat Intelejen, Kapolsek Malalayang dan kepala Lingkungan/kepala desa, tiba di Asrama, sementara crew Knpb Konsulat sedang pasang pamplet di belahan-belahan bambu untuk di pegang pada saat aksi.
“Selamat malam, adik-adik ada Pak Hiskia, kami dari pihak keamanan ada mau ketemu dengan ketua untuk mau diskusi”, Tanya Pak Kapolsek. Lalu salah satu Anggota Knpb bilang ke mereka ada, sementara ada buat baleo untuk besok aksi. Setelah di berikan penjelasan kepada mereka mengenai adanya Ketua, lalu salah satu kawan sampaikan kepada Ketua mengenai kedatangan mereka, kemudian Ketua arahkan mereka untuk masuk dan dilanjutkan dengan diskusi.
“Pak Ketua, maksud kedtngan kami mau sampaikan bahwa besok itu tidak uasa kalian lakukan aksi, lebih bagus agenda aksi nasional kalian ditunda saja atau cari hari lain, karena hari senin, akan ada penjemputan di bandara dari masyarakt adat Minahasa, mereka akan jemput Pangdam dari Jakarta, Kapolda baru dan ada Upara di Tikala” Ungkat Kapolsek.
Setelah mereka berikan penjelasan Ketua langsung menangapi mereka dengan jawabannya. “Trima kasih Bapak dorang sudah datang, hanya saja ini sudah larut malam, sehingga bagi kami kedatanggan bapak dorang ini, tidak pada saat yang tepat, kenapa tidak dari hari-hari sebelumnya, biar kita bisa diskusi mengenai agenda kami ini. Begini Pak Hiskia “Surat pembritahuan yang di masukan pada tanggal 14 itu sudah kami terimah, hanya saja, kami dari kepolisan sedang menjalankan tugas dari atasan untuk kalian tidak boleh adakan aksi, mengingat besok itu akan ada acara besar-besaran, jadi bisa saja kalian mengambat jalannya kegiatan penjemputan dan uacara di tikala”. Kata Intelkam Polresta Manado.
Namun Pak Ketua mempertayakan surat tugas dari mereka, tapi jawaban yang di sampaikan dari Pak Kapolsek, “bahwa kami ini tetap control 1x42 jam di wilayah kerja kami/khususnya di areal Polsek Malalayang, jadi tanpa ada surat jalanpun kami akan tetap jalan untuk control, apa lagi ini hari raya”
Lalu Pak Ketua menyampaikan kepada mereka bahwa surat yang kami masukan di Polda, Polresta, Polsek, Lurah dan Pala, itu semua kami lakukan sesuai aturan pemasukan surat pemberithaun, tapi malahan bapak dorang jawab kami dengan alasan bahwa ada, upacar di tikala, kedatangan Pangdam dan Kapolda baru. Alasan ini kami sangat tidak setujuh dengan apa yang di sampaikan dari bapak dorang. Kedatangan mereka di Sulawesi ini untuk memperingati hari kemenangan Trikora 19 Desember, 1961, yng di kumandangkan oleh Ir. Soekarno Hatta, tapi bagi kami Orang Papua, Trikora sebagai hari kekecewaan, jadi sudah seharusnya kami turun jalan. Begitu Pak
L. A. W. A. N
Sumber: Knpb Konsulat Indonesia.
0 Comments:
Posting Komentar