![]() |
Firal Di sosial media masa may day di telanjangi di Bandung 1 mey 2019 |
Tikome media.Bandung -Aparat kepolisian dinilai melakukan
pelecehan terhadap kelompok anarkis yang ikut melakukan aksi massa peringatan
Hari Buruh Sedunia di Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (1/5) siang.
Pasalnya, ratusan kaum anarkis tersebut ditangkap, dipukuli,
ditelanjangi, dan dicukur botak oleh aparat kepolisian setelah sempat bentrok
saat aksi.
Pengacara HAM Veronica Koman, melalui akun Twitter miliknya,
mengatakan hukuman berlebihan yang
diberikan terhadap para demonstran merupakan bentuk pelanggaran.
Mereka lantas digunduli satu per satu dalam keadaan telanjang di
tengah lapangan tersebut.
Veronica
Koman sangat menyayangkan aksi pemberian hukuman berlebihan yang diberikan oleh
polisi.
"Police have been using excessive force and abused
May Day protesters in Bandung, West Java. More than 200 protesters were
arrested, beaten, kicked, shaved, stripped naked. Nothing could justify such
abuses," kata Veronica
Koman seperti dikutip di media Tikome, Rabu (1/5/2019),
Bila dialihbahasakan, maka
artinya "Polisi telah menggunakan kekuatan
yang berlebihan dan melecehkan pengunjuk rasa May Day di Bandung, Jawa Barat.
Lebih dari 200 pengunjuk rasa ditangkap, dipukuli, ditendang, dicukur,
ditelanjangi. Tidak ada yang bisa membenarkan pelanggaran tersebut".
Veronica
Koman juga mengunggah dua foto yang menunjukkan para pengunjuk rasa
ditelanjangi dan diminta duduk di tengah lapangan.
Terlebih, dalam insiden kerusuhan demo May Day di Bandung juga
telah melukai dua jurnalis yang meliput insiden.
"Dua jurnalis yang merekam kekerasan juga menjadi korban
sendiri," ungkap Veronica Koman.
Untuk
diketahui, menurut keterangan dari pihak kepolisian ratusan pengunjuk rasa itu
diamankan oleh polisi lantaran telah merusak sejumlah fasilitas publik
bersamaan dengan perayaan Hari Buruh Sedunia atau May Day.
Mereka
terdiri dari pelajar dan mahasiswa yang melakukan pengrusakan terhadap sejumlah
fasilitas sehingga diambil tindakan pengamanan.
"Ada
yang menggunakan piloks ke mobil-mobil buruh, sehingga kami mengambil tindakan
agar tidak terjadi konflik sosial antara kelompok ini dengan buruh," kata
Kapolrestabes Bandung Kombes Irman Sugema.
0 Comments:
Posting Komentar