Jumpa Pers Tarik Militer di Nduga Papua, di kantor LSM Kontras Papua, Photo Nies Tabuni Tikomemedia.Media Idependent Masa Kini. |
Tikomemedia. West Papua Jayapura, Konflik kekerasan
Kabupaten Nduga Mengakibatkan korban kemanusiaan 184 Orang, Melihat Kondisi
ini, tim solidaritas Mengelar Jumpa pers, Untuk kemanusiaan Nduga Papua.
Konferensi Pers di Lakukan di kantor Lembaga
Swadaya Masyarakat, Komisi Orang Hilang dan Tindakan kekerasan
(KONTRAS PAPUA) , Jln JL. Raya Sentani, No. 67B, Padang Bulan, Kota Jayapura,
Papua. Jam 11.30 Waktu Papua.
Sem Awom KONTRAS PAPUA“akses Informasi semua di Bungkam Oleh
Aparat hari ini, Watawan Pun sulit Mendapatkan berita Mengenai Konflik senjata,
TPNPB dan TNI/POLRI. saat ini Nduga menjadi masalah Papua yang tidak
terkendali.
Awom “ hari ini Kami Kontras Papua bersama bersolidaritas dengan
Gereja-Gereja aktivis kemanusiaan, Memunculkan Dokumen baru Untuk di ketahui
publik, Agar Keterbukaan Informasi Manusia Papua di Nduga selamat Dari
Ancaman Militer, Imbuh Awom " Saat Jumpa Pers, Sem Awom “data Kami
ini terperifikasi, 184 Orang Meninggal Dunia anak/ laki-laki perempuan, bersama
Orang dewasa dan Bayi.
Mirisnya Juga TNI adakan Penyanderaan Anak bayi,
dan Harta Mereka dirampas, Pdt. Amos Kogoya 85 Tahun Gembala Jemaat SION KINGMI
di Pukul sampai tidak Berdaya saat Operasi “ Pungkas Sem Awom Kontras Papua itu
data Yang kami Miliki Kontras Papua.
Sem Awom “Membantah Kementrian Sosial, Jangan Membumingkan
hal Yang salah, dan Pemprof Papua juga, jangan asal Bicara tanpa Infestigasi.
Pungkas Sem Awom Saat Konferensi Pers Berlangsung di Kontras Papua.
Nelius Wenda “ Sepaham Papua, TNI Polri Stop membelah diri, dari
fakta yang Terjadi di lapangan bicara di beberapa media tidak ada pengungsi,
Buktinya juga saat ini TNI harus Mengakui ada Pengungsian di daerah Papua, Kab
Jaywijaya, Kab Lanijaya, Timika, Yahukimo, dan Beberapa daerah Pegunungan
Lainya Tutur Wenda, Kepada Media.
Agus Kadepa, Gerakan Papua Menyapa “Perang Yang Begitu kepanjangan
ini mengakibatkan anak anak usia Sekolah Lulusan Dari Kabupaten Nduga, tidak
ada yang daftar di Universitas Cendrawasi, hal ini membuktikan, secara
sistematis Pembunuhan Sedang Berlangsung.
Untuk Generasi Papua hari ini lebih Khusus yang lagih
Mengungsi di setiap Kabupaten Pegunungan Papua. Agus Kadepa Kepada media saat
Jumpa Pers.
Jefri Lokbere” Mahasiswa Nduga kami sangat trauma dengan adanya,
Operasi Militer yang Besar besar ini, kami Kesulitan Mendapatkan bantuan, dari
Orang tua Kami, karena suda tidak ada di Nduga. Dan saat ini kami generasi
Pelajar Nduga, Meminta Dukungan solidaritas Kemanusiaan untuk Nduga karena
Operasi, Militer Masih berjalan hampir 9 bulan Sampai saat ini membabi Buta
Masyarakat Kami.
Sehingga dalam Konferensi Pers “ Tim solidaritas
Kontras Papua, ALDP, ELSHAM PAPUA, SKPKC Fransiskan Papua, KPKC Simode GKI di
Tanah Papua, Pasifika, Sinode Kingmi Papua, Walhi Papua,Yali Papua, Foker LSM,
Papuan Voices, Garda Papua, Sepaham Papua,Team Realawan Nduga, BUK, YTHT,YKKMP,dan
GPM Meminta dengan tegas kami meminta :
- Negara presiden
republic Indonesia Mewakili Pemerintah Pusat,Segera Menarik Pasukan TNI
Polri di seluruh Wilaya Nduga, sebagai Aktor Utama dari ketikstabilan
daerah. Yang Mengakibatkan, ribuan Pengungsi dan Korban Nyawa 184 0rang
Rakyat Nduga Papua.
- Membuka akses,
dan Memberikan Jaminan Kemanan Bagi Jurnalis, Tim Ivestigasi HAM dan
Pekerja Kemanusiaan baik, Nasional Maupun Internasional, Segerah ke
Kabupaten Nduga.
- Komisi Nasional
Hak Asasi Manusia, (KOMNAS HAM) Republik Indonesia Segerah Membentuk tim
komite Penyelidik, pelanggaran (KPP) HAM, dalam rangka
Penyelidikan Pelangaran HAM Pasca Kejadian 2 Desember 2018
sampai 1 Agustus 2019.
Jurnalis : Nies Tabuni
0 Comments:
Posting Komentar