Berita

Evakuasi Korban Penembakan 2 tentara Pembebasan Nasional Gugur saat Perang Melawan Tentara Indonesia

Evakuasi Korban Penembakan, Tim Gabungan Kembali Ditembaki. 2 tentara Pembebasan Papua barat Tewas


Tikome media Lanijaya. Polri.go.id Polda Papua – Keberhasilan TNI dan Polri mendapat apresiasi, dua orang anggota tentara pembebasan Papua barat (TPNPB) tewas. saat kontak tembak dengan personel TNI dan Polri yang sedang mengevakuasi korban penembakan oleh TPNPB di Kampung Popome Distrik Mukoni wilayah hukum Polres Lanny Jaya. (3/11/2018)

Kejadian tersebut bermula ketika rombongan Tim pimpinan Kapolres Lanny Jaya AKBP Tonny Ananda beranggotakan TNI dan Polri melakukan evakuasi korban penembakan TPNPB a.n. Yanmar yang sempat tertunda sebab daerah penembakan yang masih dikuasai Tentara Nasional Papua Barat dibawa pimpinan Purom Wenda, pada Jumat 2 November 2018 (kemarin). Namun pada pukul 7.30 Tim yang sedang melakukan evakuasi sontak mendapatkan hujaman peluru dari arah Balingga.

Kontak tembak yang terjadi antara Tim Gabungan nyatanya dapat memukul mundur, dan berhasil menewaskan satu orang anggota Tentara Nasioanal Pembebasan Nasional Papua barat di Distrik Balingga. Selang satu setengah jam Kontak kedua kembali terjadi di Pintu Angin Balingga dan didapati satu orang anggota TPNPB kembali tewas tak bernyawa.


Pukul 14.00 WIT tim gabungan yang telah kembali ke Distrik Tiom mengamankan dua anggota TPNPB berinisial G dan K, sebanyak 2 senjata api (1 jenis SS1 V1 dan 1 jenis Jungle/US Carabine), sebanyak 326 amunisi dengan berbagai caliber, 3 buah Radio Komunikasi, 1 buah teropong, 2 bendera bermotif bintang kejora, 1 buah parang, 1 buah ketapel, 1 buah tas gendong, dan 1 buah kaos dalam.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Drs. Ahmad Musthofa Kamal, SH mengatakan, untuk situasi di Kota Tiom saat ini telah kondusif.

“tim gabungan melakukan kontak tembak dengan TPNPB di Distrik Balingga. Korban penembakan an. Yanmar telah dievakuasi ke RSUD Tiom untuk dilakukan tindakan medis (dilakukan visum) dan melakukan koordinasi dengan pihak keluarga untuk penguburuan korban,” ujar Kabid Humas.

Konflik Bersenjata kerap kali terjadi di Lanijaya adalah dipimpin oleh Purom Okiman Wenda sebagai selaku pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat di wilayah Lanijaya.

Purom Akiman Wenda" Tujuan dari konflik bersenjata yang sedang berlangsung di Lanijaya adalah kemerdekaan bangsa Papua. Militer Papua Barat yang adalah TPNPB sebagaimana pernyataan Purom Okiman Wenda bahwa, “tujuan kami perang untuk Papua merdeka, kami mau Intervensi Internasional harus terjadi maka kita bisa akhiri perang, sebelum Papua Merdeka kami akan lawan militer Indonesia sampai Papua Merdeka”, kata Wenda dalam pesan singat yang diterima TPNPBnews.

Menurut informasi yang diperoleh TPNPBnews, bahwa perang sedang berlangsung sampai pada tanggal 7 november 2018. Sementara ini militer Indonesia sedang berada di medan perang, dan prajurit TPNPB sedang berada pula di medan perang.

Konflik bersenjata di Lanijaya antara milter Papua Barat dan Militer Indonesia adalah bersifat Konflik Armed, War Off National Liberation. Dan warga sipil di wilayah itu sangat berbahaya, mereka sedang mengungsi dan militer Indonesia pastinya tak perhatikan prinsip standar perang sementara ini, TPNPB akan berwajib melindungi warga sipil. Terpaku pada pedoman dasar perang' Purom Okiman Wenda ''

About tikomemedia.com

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.