Berita

Rencana Pembangunan Makodam di Wamena, Mahasiswa Lapago Se-Malang Raya Menyatakan Sikap

Foto : Saat Pembacaan Pernyataan Sikap Mahasiswa Lapago se- Malang Raya

Pernyataan Sikap Mahasiwa Lapago Se- Malang Raya Terkait Pengangkatan Pangdam XVII Cendrawasih Sebagai Kepala Suku dan Pembangunan Markas Militer di Wamena

Wa..wa..wa..wa..wa...

Pengangkatan pangdam XVII Cendrawasih sebagai kepala suku adat oleh Alex Doga mengatas namakan seluruh kepala suku wilayah Lapago dan bahkan seluruh tanah Papua adalah perlakukan sepihak dan merupakan rindakan yang mencederai norma adat dan mencederai hak kesulungan masyarakat adat maka, jelas sangat tidak layak seorang pangdam dan juga bukan sebagai orang asli setempat yang kemudian diangkat sebagai kepalah suku adat.

Terkait dengan pembangunan markas militer. Jika ditinjau dari sejarah kelam kehadiran militer di seluruh tanah Papua tidak terlepas dari persoalan politik Papua yang adalah merupakan upaya merebut Papua dengan kekuatan militer. Dan itu terjadi sejak presiden Soekarno mengumandangkan TRIKORA hingga melahirkan operasi-operasi militer di Papua hingga saat ini.

Hal itu kita bisa lihat melalui berbagai macam operasi militer yang dilakukan di Papua sejak 1961 sampai saat ini sedang terjadi operasi militer di Lani Jaya berkedok pengamanan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebuah label terhadap Tentara Nasional Papua Barat (TPNPB) hingga berakibat pada menganggu kenyamanan masyarakat sipil.

Dengan ini sudah pasti jika, pembangunan MAKODAM, MAKO BRIMOB, Polpossektor dibangun lagi maka, akan memperkuat pasukan militer yang kemudian melancarkan operasi-operasi militer di wilayah pegunungan tengah Papua yang memakan ribuan korban orang Papua terutama masyarakat sipil dan akan mengganggu kenyamanan masyarakat sipil.

Dengan demikian kami mahasiswa Lapago se-Malang Raya pun menyatakan sikap sebagai berikut :
1.) Monolak pengukuhan Pangdam XVII Cendrawasih sebagai kepala suku

2.) Menolak penyerahan lokasi 90 hektar di Asslogaima dan silokarno Doga

3.) Menolak pembangunan MAKODAM di wilayah distrik Assologaima dan silokarno Doga

4.) Menolak penyerahan lahan di milima distrik kurulu dan rencana pembagunan polsubsektor di Milima serta rencana bangun Mako Brimob

5.) Stop kekerasan terhadap warga sipil di kabupaten Lani Jaya

6.) Stop mobilisasi militer di wilayah Pegunungan Tengah Papua

7.) Segerah Tarik Militer Dari Seluruh Tanah Papua

Demikian pernyataan sikap ini kami buat atas perhatian dan kerja sama kami sampaikan terima kasih. Wa..wa..wa..

Malang, 12 November 2018

MAHASISWA LAPAGO SE-MALANG RAYA

Ini cuplikan Video Pernyataan Sikap :

About baliem blog

0 Comments:

Diberdayakan oleh Blogger.